Selasa, 11 November 2025 10:00 UTC
Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa saat membuka Perlombaan Olahraga Tradisional untuk Pelajar SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Mojokerto. Foto: Diskominfo.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa mengingatkan pentingnya mengenal akar budaya bangsa di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan gaya hidup digital.
Ia berharap agar anak-anak tidak larut dalam kebiasaan pasif di depan layar gawai, melainkan tetap aktif bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
"Gawai dan media sosial boleh jadi bagian dari kehidupan modern, tapi tubuh yang sehat dan pikiran yang bahagia hanya bisa tumbuh dari kebiasaan bergerak dan berolahraga," ujarnya, Selasa, 11 November 2025.
Gus Barra, sapaan akaran Muhammad Albarraa menyampaikan hal itu saat membuka Perlombaan Olahraga Tradisional untuk Pelajar SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Mojokerto di GOR Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.
Ia menegaskan, olahraga tradisional bukan sekadar aktivitas fisik. Namun, sarana membentuk karakter, menumbuhkan kebersamaan, serta melestarikan nilai gotong royong yang menjadi jati diri bangsa.
"Di balik permainan tradisional seperti gobak sodor, egrang, dan engklek tersimpan pelajaran tentang kerja sama, kejujuran, dan semangat pantang menyerah. Nilai-nilai inilah yang ingin kita hidupkan kembali di kalangan pelajar Mojokerto," ujarnya.
BACA: Ajak Anak Lestarikan Wayang dan Dolanan Tradisional, Begini Cara Rudeka Jombang
Menurutnya, tantangan generasi muda saat ini bukan hanya soal keterbatasan fasilitas bermain, tetapi bagaimana menyeimbangkan waktu antara dunia digital dan aktivitas nyata.
Melalui perlombaan olahraga tradisional ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto berupaya menanamkan kembali nilai-nilai budaya yang mulai terkikis. Selain menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ruang pertemuan dan persahabatan antarpelajar dari berbagai sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Albarraa juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan, Disbudporapar, dan KORMI Kabupaten Mojokerto yang telah bersinergi menyukseskan kegiatan.
Ia juga menilai dukungan para guru pendamping dan orang tua memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang tangguh dan berkarakter.
"Guru dan orang tua bukan hanya pendamping di sekolah dan rumah, tetapi teladan dalam kedisiplinan, semangat hidup sehat, dan cinta budaya bangsa," ungkapnya.
BACA: Pekan Olahraga Tradisional Jatim digelar di Kota Madiun
Lebih lanjut, Gus Barra menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Mojokerto dalam membangun sumber daya manusia unggul yang berakar pada nilai-nilai lokal.
Ia berharap olahraga tradisional dapat menjadi agenda rutin di sekolah-sekolah, agar semangat sportivitas, solidaritas, dan nasionalisme terus tumbuh di kalangan pelajar.
"Kita ingin anak-anak Mojokerto tumbuh menjadi generasi yang sehat jasmani, kuat mental, dan bangga pada budayanya sendiri," tegasnya.
Sementara itu, suasana penuh keceriaan tampak menyelimuti arena Perlombaan Olahraga Tradisional untuk Pelajar SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Mojokerto
Para pelajar tampak antusias mengikuti berbagai perlombaan seperti gobak sodor, egrang, dan engklek. Riuh tawa dan semangat kebersamaan seolah menjadi bukti bahwa warisan budaya nenek moyang masih hidup di tengah generasi muda Mojokerto.
