Logo

Pekan Olahraga Tradisional Jatim digelar di Kota Madiun

Reporter:,Editor:

Selasa, 27 November 2018 13:15 UTC

Pekan Olahraga Tradisional Jatim digelar di Kota Madiun

Caption: Sejumlah atlet sedang bertanding egrang putra dalam Pekan Olahraga Tradisional Jawa Timur ke-VI di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa, 27 November 2018. Foto : Nd Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Pekan Olahraga Tradisional ke-VI di Lapangan Gulun, Kota Madiun. Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto membuka even setiap dua tahunan tersebut, Selasa, 27 November 2018.

Dalam Pekan Olahraga Tradisional ke-VI, ada lima cabang olahraga yang dipertandingan, yaitu hadang (gobak sodor) putri, dagongan putri, terompah panjang putra, sumpitan putra, dan egrang putra. Adapun jumlah atlet yang bertanding selama dua hari yang terhitung sejak Selasa hingga Rabu, 28 November 2018 sebanyak 407 orang. Mereka berasal dari 38 kota/kabupaten se-Jawa Timur.

"Saya harap atlet yang bertanding mempersiapkan diri dengan baik agar mendapatkan hasil maksimal," kata Sugeng. Selain di tingkat regional Jawa Timur, ia melanjutkan, para atlet olahraga tradisional berkesempatan berlaga di tingkat nasional.

Torehan prestasi pun terbuka lebar. Karena itu, Pemkot Madiun merasa bangga ditunjuk sebagai tuan rumah dari even yang digelar pemerintah provinsi melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) itu. "Begitu ditunjuk menjadi tuan rumah pada Agustus lalu, persiapan sudah kami lakukan termasuk keuangannya," ujar Sugeng usai membuka Pekan Olahraga Tradisional itu.

Kepala Dispora Provinsi Jawa Timur, Supratomo, menyatakan apresiasinya kepada Pemkot Madiun tentang upaya yang dilakukan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga tradisional. Menurut dia, fasilitas di Lapangan Gulun sangat memadai bagi para atlet bertanding secara pribadi maupun kelompok.

"Kami melihat para atlet sangat antusias mengikuti pembukaan dan pertandingan," kata dia ditemui di tempat yang sama. Supratomo lantas menjelaskan tujuan dari Pekan Olaraga Tradisional. Menurut dia, kegiatan itu untuk mengembangkan potensi atlet.

Jika selama ini Jawa Timur dikenal sebagai gudangnya pemain hadang dan egrang, maka diharapkan muncul prestasi dari cabang olahraga tradisional lain. Tujuan lain dari Pekan Olahraga Tradisional, Supratomo menuturkan sebagai upaya melestarikan budaya di tengah derasnya arus teknologi.

Melalui olahraga tradisional, ia menyebut, dapat memupuk rasa solidaritas sosial dan menjadikan jasmani lebih bugar. "Perlu kita kembangkan apalagi anak-anak sekarang lebih senang bermain gadget. Kalau olahraga tradisional dikembangkan maka masyarakat akan lebih sehat dan produktivitas juga meningkat," Supratomo menjelaskan.