Logo

Gunung Erupsi, 2 Ribu Lebih Warga Lumajang Mengungsi

Reporter:

Minggu, 04 December 2022 23:00 UTC

Gunung Erupsi, 2 Ribu Lebih Warga Lumajang Mengungsi

Gunung Semeru erupsi pada Minggu dini hari, 4 Desember 2022. instagram.com/bnpbindonesia

JATIMNET.COM, Surabaya – Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Minggu dini hari kemarin, 4 Desember 2022.  Hingga kemarin siang, status yang semula siaga atau level 3 naik menjadi level 4 (awas). Ini karena aktvitas vulkanik mengalami peningkatan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa tidak kurang dari 2.219 warga Kabupaten Lumanajng diungsikan ke tempat lebih aman. Untuk sementara waktu mereka tinggal di 12 titik pengungsian. Dalam proses evakuasi itu dilakukan oleh sejumlah pihak. Salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Saya juga koordinasi dengan BPBD Jatim agar langsung turun melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dikutip dari akun Instagram resminya @khofifah.ip, Senin pagi, 5 Desember 2022.

Baca Juga : Keaktifan Gunung Semeru Meningkat, BPBD Lumajang Imbau Warga Hati-Hati

Sesuai hasil koordinasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, ia melanjutkan, pendirian dapur umum disarankan di Pronojiwo.Terutama daerah di dekat Desa Supit Urang yang terdampak erupsi Gunung Semeru paling parah.Khofifah menambahkan, dampak lain dari erupsi mengakibatkan konektivitas Lumajang - Malang terhenti.

Adapun penyebabnya, Jembatan Gladak Perak belum bisa difungsikan. "Jembatan Kalo Kajar yang tiga bulan lalu saya resmikan juga terendam lahar dingin," ujar Khofifah. Gubernur perempuan pertama di Jatim ini berharap warga Lumajang tetap bersabar dalam menghadapi ujian tersebut. "Semeru kembali bergerak. Mohon mengikuti arahan pemerintah. Semoga aman dan selamat semua," kata dia.

Sementara itu, Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru merekomendasikan agar warga tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara. Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga : Pewarta Foto Indonesia Surabaya Berdonasi Korban Semeru Lewat Kreasi Bingkai Foto

Selain itu juga melarang warga beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Juga, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.