Logo

Gudang Tembakau di Probolinggo Tutup, Petani Kelimpungan

Reporter:,Editor:

Senin, 09 November 2020 06:00 UTC

Gudang Tembakau di Probolinggo Tutup, Petani Kelimpungan

DITAMPUNG. Sejumlah Tembakau Hasil Panen Petani, Setelah Dibeli dan Ditampung Pihak Desa di Balai Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Petani tembakau di Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo nampaknya sedikit terbantu, lantaran pihak desa setempat mau menampung hasil panen tembakau petani.

Itu karena, sudah sekitar dua pekan sejumlah gudang penerima hasil panen tembakau Petani Probolinggo sudah tutup. Padahal hasil produksi tanaman tembakau di tingkat petani, belum seluruhnya selesai dipanen.

Kepala Desa Sidodadi, Hartono mengatakan, pihaknya sengaja membeli tembakau petani di desanya, lantaran masih banyak hasil panen tembakau yang tertimbun atau tak terjual. Langkah tersebut, diharapkan meringankan beban petani.

Apalagi terang Hartono, musim tanam tembakau saat ini petani dihadapkan berbagai kendala. Mulai harga pupuk yang mahal dan sulit didapatkan, serta hasil panen tembakau yang dihargai murah.

BACA JUGA: Petani Tembakau Probolinggo "Menjerit" Stok Pupuk Subsidi Sulit Dibeli

“Kasihan petani saja, karena masih banyak yang tak terjual. Apalagi beberapa gudang, sudah tutup semenjak 28 Oktober 2020 lalu,” kata Hartono, Senin 9 November 2020.

Hartono menjelaskan, nantinya tembakau yang dibeli desa tersebut, akan dijual lagi ke gudang tembakau yang masih buka, hanya saja dengan syarat kualitasnya terpenuhi.

“Sekarang yang masih menerima tembakau petani, yakni Gudang Garam. Tapi itupun, harus sesuai standart kualitasnya mulai dari warna dan lainnya,”terangnya.

Hartono menyebut, meski membantu petani agar hasil panen tembakaunya terjual. Pihak desa tetap membelinya di atas harga pasaran. “Kami tetap belinya dengan harga normal, jika diluaran laku Rp 15 ribu perkilogram, ya kami beli diatasnya Rp 16 ribu perkilogram bahkan ada yang Rp 17 ribu perkilogram,” katanya.

BACA JUGA: Petani dan Mahasiswa Demo Gudang Tembakau PT Gudang Garam

Hartono menambahkan, untuk jumlah Petani Tembakau di desanya ada sekitar 800 orang. Terkait pembelian hasil panen tembakau dari petani, sampai saat ini menurutnya masih belum ada pembatasan jumlah.

Sementara salah seorang petani Desa Sidodadi, Abdur Rohim merasa bersyukur dan terbantu, dengan inisiatif pihak desa yang mau membeli hasil panen tembakau petani. Pasalnya petani sendiri sempat kebingungan, guna mejual hasil panen tembakaunya.

“Ya terbantu pak, karena masih bisa terjual. Apalagi gudang-gudang sudah tutup, sementara di sawah masih ada yang belum dipetik daun tembakaunya,”ungkap Rohim.

Kondisi tersebut ditengarai tak hanya terjadi di wilayah Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Namun dialami juga para petani tembakau di desa lainnya, yang kini masih belum selesai juga melakukan panen tembakau.