Rabu, 16 September 2020 09:40 UTC
DEMONSTRASI. Petani dan Mahasiswa Saat Melakukan Demonstrasi, di Depan Gudang Tembakau Milik PT Gudang Garam, di Kecamatan Paiton. Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sejumlah petani dan mahasiswa di Kabupaten Probolinggo melakukan aksi demo, dengan mendatangi gudang tembakau milik PT Gudang Garam yang berada di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Mereka menuntut keadilan bagi para petani tembakau, yang kini memasuki musim panen, Rabu 16 September 2020.
Dalam aksinya, para pendemo menyampaikan beberapa poin tuntutan kepada pihak gudang tembakau dan pemerintah daerah, terkait kondisi yang dihadapi para petani tembakau saat ini.
Seperti meminta gudang membuka pembelian, hingga hasil panen petani habis; gudang membeli tembakau petani Probolinggo dengan harga tinggi kisaran Rp 36 - Rp 45 ribu; Pembuatan Perda dan Perbup Perlindungan Bagi Petani; DPRD dan bupati memperjuangkan nasib petani; dan pemberantasan mafia pupuk bersubsidi.
Masalah lain yang dinilai dapat mematikan jual beli tembakau Petani Probolinggo adalah masuknya tembakau luar daerah, yang sengaja didatangkan karena harganya lebih murah.
BACA JUGA: Tembakau Petani di Probolinggo Sudah Terbeli Sejak Juli
Seperti disampaikan Muhammad Tamimudin, petani asal Desa Sidodadi, Paiton. Saat ini tembakau luar daerah, sudah masuk ke Probolinggo. Tembakau dimaksud, berasal dari daerah Bojonegoro, harga jualnya lebih murah dibanding Probolinggo.
"Tembakau BN (Bojonegoro), harganya lebih murah sekitar Rp 15 ribu, karena memang biaya tanam dan lainnya lebih murah,"terang Muhammad.
Kondisi tersebut, jelas Muhammad akan merusak harga jual tembakau petani di Kabupaten Probolinggo. "Kalo tembakau luar daerah dibiarkan masuk, tentu ketersediaannya semakin banyak dan berlebih.
Itu bisa menjadi alasan gudang, menolak tembakau Petani Probolinggo, karena gudang sudah penuh. Jika sudah begitu, petani akan menjual tembakaunya dengan harga murah, agar tetap bisa terjual," paparnya.
BACA JUGA: Kesal Tak Laku Dijual Petani Probolinggo Bakar Tanaman Tembakaunya
Untuk harga jual tembakau sendiri, Muhammad mengaku masih dihargai cukup murah oleh belandang (pedagang penampung). Dimana tembakaunya untuk daun tengahan dibeli seharga Rp 24 ribu perkilogram, sedangkan daun bawahan seharga Rp 17 ribu perkilogram.
"Harganya lebih tinggi tahun kemarin pak, kalo daun tengahan saja terjual Rp 35 ribu perkilogram, dan daun bawahan Rp 27 ribu perkilogram," katanya.
Menyikapi aksi tersebut, Supervisor PT Gudang Garam, Boy Jonathan yang turun menemui aksi petani mengaku siap, menyampaikan tuntutan para petani ke pimpinannya. Disinggung soal harga, Boy menyebut pihaknya telah membuka gudang semenjak 4 September 2020 kemarin.
Dimana harga beli gudang untuk tembakau, sebesar Rp 27 ribu perkilogram untuk daun bawahan dan tengahan sebesar Rp 35 ribu perkilogram. "Untuk soal masuknya tembakau luar daerah, kami tidak mengetahuinya dan kami memang tidak menerimanya," jelas Boy saat dikonfirmasi wartawan.
Selain mendatangi gudang tembakau PT Gudang Garam. Dalam aksinya mereka mendatangi beberapa gudang lainnya yang ada di Kabupaten Probolinggo. Serta juga mendatangi Kantor Pemkab dan DPRD Kabupaten Probolinggo
