Logo

Gubernur Jatim Sarankan Lulusan Pesantren Al Falah Ploso Kediri Jadi Ahli Coding Hingga Dokter

Reporter:,Editor:

Minggu, 01 October 2023 01:40 UTC

Gubernur Jatim Sarankan Lulusan Pesantren Al Falah Ploso Kediri Jadi Ahli Coding Hingga Dokter

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

JATIMNET. COM, Kediri - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyarankan para santri lulusan pondok pesantren Al Falah Ploso, Kecamatan Mojo, Kediri, Jawa Timur, untuk terus berkarya dan bekerja selepas "boyong" dari pesantren. Khofifah berharap para santri bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di bidang ilmu informatika maupun kedokteran.

Gubernur menilai seorang hafiz atau penghafal Al Quran mempunyai kekuatan yang luar biasa sehingga sangat cocok untuk menjadi ahli coding hingga masuk dunia kedokteran. Mereka yang hafiz sangat potensial dilatih menjadi seorang ahli coding, terlebih lagi tenaga ahli coding saat ini juga sangat kurang.

"Kalau hafiz ini memiliki kekuatan memori yang luar biasa. "Jadi, saya pernah diskusi dengan rektor Uanir, rektor UB bahwa untuk ahli coding mereka yang punya kekuatan, kemampuan untuk hafalan seperti hafiz, potensial jadi ahli coding," kata Khofifah, di Kediri, Minggu (1/10/2023).

Menurut Khofifah, kekuatan memori yang luar biasa bagi seorang hafiz juga tepat bila masuk ke dunia kedokteran, sebab mereka biasanya setoran hafalan. Oleh karena itu, potensi dari para santri yang menjadi hafiz ini perlu diwadahi.

Selain itu, seorang hafiz pun juga bisa belajar ilmu kemajuan teknologi saat ini, seperti kecerdasan buatan. Banyak peluang ke depan yang membutuhkan mereka yang mempunyai keilmuan teknologi, sehingga santri pun juga harus memanfaatkannya.

"Jika mereka ingin mengembangkan kemampuannya, ustaz bisa melakukan identifikasi kira-kira siapa saja yang cocok ke fakultas kedokteran, ahli coding termasuk Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, sehingga nanti bisa dikomunikasikan," tandasnya.

Dia menjelaskan untuk pengembangan pendidikan termasuk digital,Pemprov Jatim saat ini juga bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pemprov Jatim menyiapkan beasiswa S1, S2, dan S3. 

Bahkan, setiap tahun di Jatim mendapatkan 30 kursi beasiswa di Universitas Al Azhar, Mesir, Kairo. "Saya sempat sowan ke Al Azhar agar bisa dapatkan tambahan 20 seat lagi untuk beasiswanya. Dan, hafizah yang ada di majelis ini tentunya mereka punya kesempatan besar untuk belajar asal diizinkan orangtuanya dan bu nyai, pak yai," katanya.

"Ini penting untuk terus kita bangun penguatan. Dua tahun lagi ada 80 dokter baru dari pesantren di Jatim. Artinya, antara dunia sains dan dunia pesantren bersambung," demikian kata Khofifah.

Reporter : Quna