Logo

Google Tolak Hapus Aplikasi Pemantau Perempuan Buatan Arab Saudi

Reporter:,Editor:

Senin, 04 March 2019 07:52 UTC

Google Tolak Hapus Aplikasi Pemantau Perempuan Buatan Arab Saudi

Aplikasi Absher.

JATIMNET.COM, Surabaya - Google menolak permintaan untuk penghapusan aplikasi buatan pemerintah Arab Saudi yang dituduh jadi alat mengontrol perempuan saat bepergian. Aplikasi bernama Absher dinyatakan tidak melanggar ketentuan layanannya.

Dilansir dari www.businessinsider.com, Senin 4 Maret 2019, Google telah meneliti aplikasi itu dan menunjukkan tidak ada pelanggaran ketentuan sehingga diputuskan tetap ada di PlayStore.

Keputusan ini sudah disampaikan kepada anggota Kongres California Jackei Speier dan 13 orang lainnya, yang menuntut penghapusan aplikasi itu.

Ke-14 anggota kongres- termasuk Ilhan Omar, Rashida Tlaib, Katherine Clark, dan Jackie Speier - menyebut Google dan Apple adalah "kaki tangan penindasan wanita Arab Saudi" karena tidak menghapus aplikasi.

BACA JUGA: Bocoran Fitur Android Q, OS Terbaru Google Setelah Pie

Gogle belum merespons permintaan untuk konfirmasi atas keputusannya itu. Adapun Apple belum mengumumkan keputusan mereka.

Aplikasi Absher, sebuah aplikasi serba guna yang memungkinkan warganya berinteraksi dengan negara. Aplikasi ini menawarkan fitur yang memungkinkan pria mengarahkan ke mana wanita dapat bepergian, dan menawarkan peringatan ketika mereka menggunakan paspor untuk meninggalkan Arab Saudi. 

Soal penolakan Google tersebut, Jackie Speier menyatakan rasa ketidakpuasannya. Dia mengatakan Google dan Apple sebenarnya bisa dengan mudah menghapus aplikasi tersebut, sama seperti penghapusan aplikasi lainnya.

"Sampai hari ini, aplikasi Absher tetap tersedia di Apple App store dan Google Play Store meskipun mereka dapat dengan mudah menghapusnya," kata Speier.

BACA JUGA: Facebook dan Google Disebut Sebarkan Konten Anti Vaksin Campak

Menurutnya, aplikasi ini memfasilitasi penahanan para wanita yang mencari suaka dan melarikan diri dari pelecehan dan mengontrol perempuan. "Saya akan menindaklanjuti masalah ini dengan rekan-rekan saya," katanya. 

Seperti ditulis sebelumnya, Apple akan menyelidiki aplikasi Arab Saudi yang digunakan untuk melacak dan mencegah perempuan bepergian. Sejumlah politisi dan pegiat hak asasi manusia menuntut agar raksasa teknologi itu menghapus aplikasi bernama Absher dari lapak mereka.

CEO Apple, Tim Cook merespons permintaan ini. Dalam wawancara dengan NPR, Cook mengaku tidak mengetahui aplikasi Absher tapi berjanji akan menyelidiki aplikasi ini. “Saya belum pernah mendengarnya, tapi akan kami selidiki,” katanya. 

Human Rights Watch dalam sebuah publikasi mengatakan, “Aplikasi ini dapat memfasilitasi pelanggaran hak asasi manusia, termasuk diskriminasi terhadap perempuan”.