Rabu, 11 November 2020 03:40 UTC
LOMBA: Ketua DPD I Partai Golkar Jatim M. Sarmuji menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba stand up comedy. Foto: DPD Golkar Jatim
JATIMNET.COM, Surabaya - DPD Partai Golkar Jawa Timur menggelar Grand final lomba stand up comedy, Selasa 10 November 2020. Pesertanya dari kalangan milenial.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Hetifah Sjaifudian mengapresiasi gelaran ini. Partai Golkar Jawa Timur sangat aktif mengadakan acara yang menyasar anak muda melalui berbagai acara.
"Kegiatan Golkar Jawa Timur ini tak henti-hentinya mengundang kaum millenial. Kegiatannya sangat kreatif karena semuanya melibatkan anak-anak muda," ujar Hetifah Sjaifudian, Selasa 10 November 2020 malam.
Ketua DPD Golkar Jawa Timur M. Sarmuji mengatakan, kegiatan ini merupakan acara puncak dalam rangka memperingati HUT Partai Golkar ke 56. "Selamat kepada para pemenang dan sukses selalu. Kepada yang belum berhasil masih ada ksempatan untuk tahun depan," kata dia.
BACA JUGA: Golkar Rangkul Milenial lewat Lomba Cipta Lagu Partai Golkar
Sementara, salah satu peserta asal Semarang Pramantya Kusuma mengaku sempat terkejut dengan lomba stand up yang diadakan Partai Golkar. Pasalnya, stand up adalah komedi yang sering kali bercampur kritik.
Baru pertama ini, kata dia, ada partai yang mengadakan lomba stand up. "Bukan hannya hadiah yang lumayan besar, tapi ini event besar. Saya tahu ada lomba dari Instagram dan Facebook Golkar Jatim," imbuhnya.
Pada lomba tersebut, Fajar Mukti dari Malang keluar sebagai juara satu. Dia berhak mendapatkan hadiah Rp 5 juta plus cinderamata. Kemudian juara dua dimenangkan Fuad Andi Sasmita asal Surabaya, menerima uang tunai Rp 3 juta dan cindera mata.
Sedangkan juara tiga Rivanandika kembali peserta asal Malang, menerima uang tunai Rp2.000.000 plus cindera mata.
Selain mengadakan lomba stand up comedy, dalam kesempatan itu Partai Golkar juga memberikan penghargaan pahlawan kepada tenaga medis. Mereka para dokter dan perawat dinilai telah mendharmabaktikan hidupnya untuk orang lain. Malam itu juga diserahkan alat pelindung diri (APD) kepada tenaga medis.
