Jumat, 21 April 2023 08:02 UTC
Penghinaan. Tangkapan Layar Unggahan Pelaku di Facebook. Foto : Facebook.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Seorang pemuda di Kota Probolinggo, akhirnya diamankan pihak kepolisian gegara menuliskan kalimat bernada penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di jejaring media sosial facebook. Adalah MSA (24), warga Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan.
Pemuda yang diketahui berstatus mahasiswa itu, diamankan saat berada di rumahnya, pada Kamis 20 April 2023 malam. Bersangkutan kemudian digelandang ke Mapolres Probolinggo Kota, untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa'bani mengatakan, diamankannya MSA berawal unggahan tulisannya di Group Facebook Pusat Informasi Probolinggo, sekitar pukul 18.30 WIB yang menyebut "Nabi Muhammad SAW taeh".
Unggahan itupun, lantas mendapatkan banyak respon kecaman dari warganet, lantaran dianggap telah melakukan penghinaan. Warganet kemudian ramai-ramai meminta agar MSA, segera diamankan. Merespon itu, pihak kepolisian lantas melakukan penelusuran terhadap pengunggah tulisan, dengan akun bernama Muhammad Sulaiman Akbar tersebut.
"Setelah dilakukan patroli cyber, petugas kemudian mendapati identitas pelaku. Tim kemudian mendatangi rumah pelaku, dan bersangkutan diamankan,"terang Wadi, Jum'at 21 April 2023.
Wadi menyampaikan, saat diamankan MSA tengah rebahan di kamarnya. Bersangkutan kemudian dibawa petugas, berikut orang tuanya untuk melakukan pendampingan saat diperiksa di Mapolres Probolinggo Kota.
"Saat di Mapolresta, MSA ini selalu berubah-ubah jawabannya dan berbelit-belit saat ditanya penyidik. Maka dari itu, kami kemudian datangkan psikiater guna memeriksa kondisi mentalnya,"tutur Wadi.
Menurut Wadi, pihak orang tua MSA sebenarnya menjelaskan kalau anaknya tersebut, memang mengalami gangguan mental. Hanya saja, guna memastikan kebenaran informasi tersebut, pihaknya tetap memanggil psikolog dan ahli kejiwaan dari P2TP2A, Kota Probolinggo.
"Di situ akhirnya diketahui pasti, kalau MSA benar-benar mengalami gangguan kejiwaan, bahkan kronis. MSA diketahui mengalami Skizofrenia, yakni gangguan distorsi realitas dalam bentuk delusi dan halusinasi,"terang Wadi.
Untuk itu, Wadi meminta masyarakat tidak memposting ulang unggahan tersebut, agar tidak membuat kegaduhan publik. Masyarakat juga tidak terprovokasi, dengan kejadian yang ada.
"Intinya, kejadian ini sudah kami tangani dengan cepat dan tepat. Itu agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat,"Wadi memungkasi.