Senin, 11 November 2019 06:36 UTC
Ilustrasi: GIlas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Garda Pangan Surabaya mulai menjalin kerja sama dengan Accor Group untuk meminimalisasi sampah makanan sekaligus berbagi kepada masyarakat.
Kerja sama ini diharapkan bisa menyalurkan makanan layak konsumsi kepada warga Surabaya lebih luas. Sebab Garda Pangan telah membantu 80.376 warga Surabaya dari 110 tempat.
“Kerja sama kami baru berlangsung dua bulan. Kami berharap semakin banyak makanan layak konsumsi yang bisa didistribusikan ke warga pra sejahtera,” kata Volunter Garda Pangan, Riri Yuliatasmen saat menggalang dana di Accor Hotel Surabaya, Minggu 10 November 2019.
Dari segi lingkungan, Garda Pangan mencegah 14,3 ton sampah makan dan mengurangi emisi karbon sebanyak 25.270 kilogram atau setara dengan 2.256 hari pemakaian untuk satu rumah tangga.
BACA JUGA: Sidak GBT, Risma Tanyakan Bau Sampah pada Warga
Sejauh ini Garda Pangan telah bermitra dengan 11 bisnis makanan dan telah mengumpulkan 95.646 porsi makanan.
Riri menyampaikan banyaknya makanan yang harus didistribusikan, dibutuhkan mobil box berpendingin untuk memaksimalkan pengiriman. Sebab Garda Pangan sejauh ini menanfaatkan jasa online untuk mengirim makanan ke warga pra sejahtera.
“Makanan harus segera didistribusikan ke warga, karena kami menggunakan jasa titip online, selain itu makanan tidak bisa bertahan lama,” kata dia.
Garda Pangan tengah membutuhkan dana sebesar Rp 350 juta untuk membeli mobil box berpendingin seukuran pikap. Mobil tersebut diharapkan mempermudah pengiriman makanan.
BACA JUGA: Nonton Konser Bayar dengan Sampah Plastik
Sementara itu, Talent and Culture Manager Mercure Grand Mirama Surabaya, Treti Christina menyampaikan pihaknya siap membantu dan bekerja sama dengan Garda Pangan.
“Apalagi kami juga punya program Planet 21 yang selama ini juga memberikan sisa makanan layak konsumsi pada panti asuhan,” kata Treti.
Menurutnya dengan kerja sama ini diharapkan mempermudah pendistribusian makanan pada warga yang kurang mampu. Sehingga lebih tepat sasaran dan meluas pada masyarakat yang memang membutuhkan. Ia menambahkan sisa sarapan pagi dan makan sore layak konsumsi yang didistribusikan.
“Tapi kami punya managemen sendiri, jadi sudah ada konsep agar tidak menyisakan makanan terlalu banyak,” kata dia.
