Selasa, 24 March 2020 04:16 UTC
ALAT PENCEGAHAN COVID-19: Universitas ITS menggandeng Rumah Sakit Universitas Airlangga dalam menciptakan untuk menciptakan alat pencegahan COVID-19. Foto: Restu
JATIMNET.COM, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) dalam menciptakan tiga alat inovatif untuk pencegahan serta penanganan Corona Virus atau Corona Virus Disease (COVID-19)
Ketiga alat tersebut, yaitu Disinfection Chamber, Portable Hospital (PORTAHOS), dan Portable Isolation Room yang diluncurkan secara resmi di Gedung Pusat Robotika ITS, Senin 23 Maret 2020. Nantinya alat tersebut akan dioperasikan sebagai upaya kerja sama di berbagai lini, sehingga diharapkan adanya pandemi Virus Corona ini bisa segera teratasi.
Wakil Rektor IV ITS, Bambang Pramujati menjelaskan, Disinfection Chamber (bilik disinfeksi) ini memiliki tiga metode, yaitu metode semprot (spray), metode ozon, dan metode fogging (pengkabutan) seperti sauna.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Siapkan Bonus untuk Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19
Dalam metode semprot, masih kata Bambang, digunakan cairan yang sekiranya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan iritasi. Selanjutnya, untuk metode ozon, ITS mendapat pendampingan dari RSUA mengenai sebesar apa tingkat ozon yang bisa digunakan dan berapa lama orang tersebut bisa berada di dalam bilik.
"Terakhir, metode ketiga berupa pengkabutan, mirip dengan sauna sehingga orang yang memasuki bilik tidak akan basah dan diaktifkan dengan ultrasonik," terangnya Bambang di sela peluncuran.
Selain bilik disinfeksi, ITS dan RSUA juga mengembangkan Portable Hospital (PORTAHOS) yang berbentuk seperti tenda. Konsep ini sesuai dengan karakter bangunan portabel yang praktis dalam operasionalnya (pasang-bongkar-angkut-simpan).
"PORTAHOS dibuat untuk mengantisipasi apabila jumlah pasien yang terkena Virus Corona melebihi kapasitas rumah sakit utama," ungkapnya.
BACA JUGA: Cegah COVID-19, Bilik Sterilisasi Juga Disiapkan di Kantor Pelayanan Publik
Alat ketiga, berupa Portable Isolation Room (ruang isolasi portabel). Hampir serupa dengan PORTAHOS, ruang isolasi portabel berbasis struktur modul kontainer 20 kaki ini menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam menerima pasien yang terdampak Virus Corona dan upaya melakukan karantina.
"Tipe ruang isolasi ini telah memenuhi kriteria cepat, mudah, dan berbiaya murah, serta mengikuti Pedoman Teknis Ruang Isolasi Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Tahun 2015" ujar Bambang.
Sementara itu, Manager Riset dan Pengembangan RSUA, Dr Anggraini Dwi Sensusiati mengaku bahwa kebutuhan di lapangan sangat besar dan luar biasa, sehingga alat-alat seperti ini sangat genting untuk diproduksi.
"Sejak awal ITS dan RSUA sudah saling menginformasikan kebutuhan apa yang diinginkan. Kami juga sangat mengutamakan perlindungan bagi tenaga medis,” kata Anggraini yang turut hadir dalam peluncuran.
Anggraini menambahkan, dalam menangani kasus Corona ini saja, RSUA mendapatkan sekitar 1.000 pasien dengan persediaan yang terbatas.