Senin, 12 October 2020 10:00 UTC
TANPA IZIN: Foto yang diposting dalam akun media sosial instagram @cak.machfudarifin dipermasalah oleh akun @deajengramadin. Foto: Screnshot instagram @cak.machfudarifin sebelum dihapus.
JATIMNET.COM, Surabaya - Akun media sosial instagram dengan nama @deajengramadin melakukan protes ke @cak.machfudarifin. Pasalnya, terdapat foto deajengramadin bersama sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dicomot dan diposting ke akun instagram @cak.machfudarifin, namun tanpa ada izin dari @deajengramadin.
Hal itu yang disesalkan. Apalagi, dalam foto aslinya di akun @deajengramadin, terdapat sosok Risma sapaan akrab Tri Rismaharini yang sebenarnya ada di tengah mereka, namun dihapus.
Menariknya, dalam penelusuran jatimnet.com, foto yang dipermasalahkan dan sudah diposting pada 13 Maret dan 19 Maret tiba-tiba hilang dalam postingan @cak.machfudarifin. Hal ini menjadi pertanyaan, kenapa harus dihapus.
Mengenai hal tersebut, Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman Imam Syafi'i saat dikonfirmasi baru tersambung sekitar pukul 16.23 WIB, dan sudah dilaporkan ke tim. "Iya sdh dilaporkan ke tim medsos" katanya, Senin 12 Oktober 2020.
Ketika disinggung itu kenapa dihapus? Imam panggilan akrabnya itu masih belum merespon.
BACA JUGA: Tak Izin, Foto Risma Dihapus, Pelajar Protes, Tim Machfud Arifin Bungkam
Seperti di berita sebelumnya, seorang pelajar Surabaya melakukan protes, bahwa merasa fotonya dicomot untuk kepentingan politik. Padahal, dia sama sekali tak pernah dimintai izin.
Selain permasalahan izin, para pelajar juga mempermasalahkan foto Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dipotong (crop). Menurut para pelajar, dalam foto asli, sebenarnya di tengah mereka ada sosok Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini.
”Permisi Pak, ini kok ada foto saya dan teman-teman saya di postingan bapak, tanpa ada izin ya pak? Dan sebelumnya Bu Risma juga ada di foto tersebut berada di tengah kami, kok jadi ndak ada?” tulis pelajar dengan akun @deajengramadin pada unggahan di akun @cak.machfudarifin.
Tak hanya pada satu unggahan, pelajar tersebut juga protes di unggahan lainnya yang juga mengambil foto dia dan teman-temannya sebagai penari tanpa izin. Tercatat sedikitnya dua unggahan yang diprotes sang penari, yaitu pada 13 Maret dan 19 Maret.
