Sabtu, 20 February 2021 06:00 UTC

no image available
JATIMNET.COM, Surabaya - Katarak bukan hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Penyakit mata yang membuat lensa mata menjadi keruh dan berawan ini umumnya berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu.
Namun, lama-kelamaan, katarak itu nantinya akan bisa mengganggu penglihatan dan membuat penderita merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari.
Kebanyakan katarak berkembang seiring dengan proses penuaan. Beberapa kelainan genetik bawaan yang menyebabkan masalah kesehatan lainnya dapat meningkatkan risiko katarak. Katarak juga dapat disebabkan kondisi medis seperti diabetes. Penggunaan jangka panjang dari obat steroid juga dapat menyebabkan katarak.
“Meskipun katarak merupakan penyebab kebutaan utama di dunia, dan juga di Indonesia, gejala katarak dapat segera dikenali dan bisa diobati. Tentunya dengan pemeriksaan mata yang komprehensif” kata Penanggung Jawab Surabaya Eye Clinic, dr. Yulia Primitasari, Sp.M(K), seperti rilis diterima jatimnet.com, Sabtu 20 Februari 2021.
Seiring dengan perkembangan zaman, paradigma rehabilitasi penglihatan berubah menjadi optimalisasi penglihatan. Sehingga teknologi operasi katarak mengalami evolusi dari penggunaan pisau bedah menjadi operasi katarak dengan sinar laser seluruhnya.
“Teknologi yang digunakan untuk operasi katarak premium di Surabaya Eye Clinic saat ini adalah FLACS (Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery). Ini merupakan teknologi terbaru operasi katarak dengan full laser atau “the true laser cataract surgery” yang memungkinkan keseluruhan proses operasi katarak menggunakan sinar laser tanpa pisau bedah. Layanan ini hanya tersedia di Surabaya Eye Clinic, satu-satunya di Surabaya dan Indonesia Timur” ujar dr. Rozalina Loebis Sp.M(K), kepada Departemen Pemasaran & Komunikasi, Surabaya Eye Clinic.
Pembedahan katarak metode FLACS ini berbasis laser femtosecond yang mampu menghasilkan ketepatan sayatan pada kornea dan pemotongan pada kapsul lensa dengan tingkat akurasi tinggi, sehingga meningkatkan ketepatan posisi lensa tanam.
“Proses membelah lensa yang berkatarak menjadi bagian yang kecil dilakukan oleh laser femtosecond sehingga penggunaan energi ultrasound lebih rendah. Ini meningkatkan keamanan pasien selama operasi. Durasi operasi dan masa penyembuhan pun menjadi lebih singkat,” ujar Prof. Dr. dr. Gatut Suhendro, Sp.M(K), Surabaya Eye Clinic.
Ada hal yang perlu diketahui, apa saja gejala katarak?
• Pandangan berkabut
• Warna terlihat memudar
• Rasa silau saat melihat lampu mobil, sinar matahari, lampu.
• Pandangan ganda
• Melihat lingkaran di sekeliling cahaya
• Penurunan penglihatan di malam hari
• Sering ganti ukuran kacamata
• Perlu cahaya terang untuk membaca atau aktivitas lain.
Lalu kapan harus ke dokter? Jika timbul beberapa gejala katarak di atas yang semakin mengganggu atau memburuk, sehingga penderita merasakan nyeri pada mata atau kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.
