Minggu, 20 September 2020 13:00 UTC
RAPID TEST. Rapid test Covid-19 gratis yang diselenggarakan PC Fatayat NU Gresik bekerjasama dengan PW Fatayat NU Jatim dan Kemenaker, Minggu, 20 September 2020. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Bersama Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, PC Fatayat NU Gresik menggelar rapid test Covid-19 secara massal dan gratis di halaman kantor PC Fatayat NU Gresik Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, Minggu, 20 September 2020.
Kegiatan itu diikuti 200 orang dari berbagai kalangan. Kali ini rapid test dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani Surabaya sebagai salah satu pihak yang diajak bekerjasama.
Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Dewi Winarti mengatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk ikhtiar untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 sehingga bisa diantisipasi sedini mumgkin.
BACA JUGA: Fatayat NU Diminta Ikut Awasi dan Lapor Kondisi Bumil dan Balita di Surabaya
Bagi masyarakat yang hasilnya reaktif, pihak kementerian akan menfasilitasi pemeriksaan lanjutan untuk tes PCR jika yang bersangkutan bersedia atau memilih isolasi mandiri.
"Kegiatan di Gresik adalah yang pertama kali digelar. Setelah itu akan digelar di Kediri, Sidoarjo, dan Surabaya. Selain pelayanan rapid test gratis, peserta juga mendapatkan souvenir dan konsumsi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Gresik Ainul Farodisa mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari kepedulian Fatayat kepada masyakat dalam pencegahan Covid 19.
“Alhamdulillah, partisipasi masyarakat Gresik terhadap kegiatan ini luar biasa dan mampu membantu pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19,” ujarnya.
BACA JUGA: Usai Libur Panjang, Seluruh ASN di Gresik Jalani Rapid Test Massal
Direktur Bina Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja Mohammad Idham menambahkan program itu merupakan jaringan penanganan Covid-19 dalam pengujian kesehatan dan lingkungan tenaga kerja.
Menurutnya, di Jawa Timur dan sekitarnya seperti Bali ada 7.500 tenaga kerja yang ditanggung rapid testnya. Kemudian 1.300 orang di antaranya akan ditanggung tes PCR sebagai tindak lanjut jika ada yang reaktif.
“Di sini kami dibantu Fatayat dan Muslimat dalam menyukseskan program rapid test massal ini. Harapannya, seluruh masyarakat Indonesia khususnya para pekerja sehat dan ekonomi kembali pulih,” kata Idham.