Jumat, 02 August 2019 07:27 UTC
Foto Pixabay
JATIMNET.COM, Surabaya – Facebook menghapus lebih dari 350 akun dan halaman palsu yang berkaitan dengan pemerintah Arab Saudi, dan melakukan propaganda. Target propagandanya menurut Faceboook, dilancarkan untuk daerah Timur Tengah dan Afrika Utara dalam Bahasa Arab.
Pemerintahan Arab Saudi belum berkomentar terkait ini.
Dalam sebuah pernyataan, Facebook menyebut jika sikap itu dilakukan untuk mencegah “Perilaku tidak asli yang terkoordinir” di Facebook maupun Instagram.
Selain itu, akun juga disebut digunakan menyerupai akun warga negara setempat atau halaman yang menyerupai media massa lokal.
BACA JUGA: Menko Darmin Komentari Libra, Mata Uang Baru Facebook
Facebook juga menyebut telah menutup operasional yang tidak saling berkaitan, yang berasal dari Uni Emirat Arab dan Mesir. Namun di kasus ini, akun tidak berkaitan dengan otoritas resmi setempat.
Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher, menjelaskan bagaimana akun di Arab Saudi ini bekerja.
“Halaman admin dan pemilik akun berciri diunggah dalam Bahasa Arab, dan berisi berita lokal dan isu politik, seperti topik Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman, perekonomian, rencana reformasi sosial, pandangan tahun 2030, dan kesuksesan pasukan Saudi, terutama dalam konflik di Yemen,” katanya, dikutip dari Bbc.com, Jumat 2 Agustus 2019.
Ia menambahkan, “Mereka juga sering mengunggah kritik untuk negara tetangga, seperti Iran, Qatar dan Turkey, dengan memancing pertanyaan tentang kredibilitas media Al-Jazeera serta Amnesty International.
BACA JUGA: Menteri Susi Tantang Bos Facebook Berlomba Dayung Lewat Instagram
“Meskipun aktor di balik aktivitas ini berupaya menyembunyikan identitas mereka, analisis kami menemukan jika individu ini berkaitan dengan pemerintah Arab Saudi,”.
Akun tersebut diikuti sekitar 1,4 juta orang. Facebook mengatakan jika promosi akun dan halaman itu telah menghabiskan biaya hingga USD 108 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar.