Logo

Facebook Gugat Perusahaan Cina Penjual Akun Palsu

Reporter:,Editor:

Sabtu, 02 March 2019 08:31 UTC

Facebook Gugat Perusahaan Cina Penjual Akun Palsu

no image available

JATIMNET.COM, Surabaya – Raksasa media sosial, Facebook bersama Instagram mengajukan gugatan di Pengadilan Federal AS terhadap empat perusahaan dan tiga orang yang berbasis di Republik Rakyat Cina karena mempromosikan penjualan akun palsu, menawarkan like dan follower palsu.

Paul Grewal, Wakil Presiden dan Wakil Penasihat Umum, Litigasi dalam website Facebook menuturkan, empat perusahaan dan tiga orang tersebut melakukan hal serupa di  Amazon, Apple, Google, LinkedIn dan Twitter. “Kami juga menegakkan hak-hak kami di bawah undang-undang kekayaan intelektual AS untuk penggunaan ilegal merek dagang dan merek kami,” katanya Sabtu 2 Maret 2019.

BACA JUGA: "Clear History", Cara Facebook Cegah Pihak Ketiga Panen Data

Dia mengatakan gugatan ini untuk menegaskan bahwa kegiatan penipuan  tidak akan ditoleransi dan Facebook akan mengambil tindakan paksa untuk  melindungi integritas platformnya. Selain itu, gugatan ini merupakan langkah berkelanjutan untuk melindungi usernya di Facebook dan Instagram.

“Aktivitas tidak otentik tidak memiliki tempat di platform kami. Itulah sebabnya kami mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk mendeteksi dan menghentikan perilaku ini, termasuk menonaktifkan jutaan akun palsu setiap hari,” tegasnya.

Gugatan ini menjadi langkah yang paling keras yang telah dilakukan oleh jejaring sosial Facebook. Seperti yang ditulis sebelumnya, Facebook sudah mengumumkan menggunakan mesin berbasis kecerdasan buatan atau AI untuk mendeteksi perilaku tidak wajar sebuah akun dan segera menutupnya jika terbukti akun palsu.

BACA JUGA: Komite Inggris Desak Facebook Atasi Penyalahgunaan Data Pengguna

Aktivitas yang dianggap tidak wajar antara lain menambahkan ribuan teman setelah membuat sebuah akun dan aktif mengunggah di banyak grup dalam waktu yang singkat.  Facebook juga menggunakan machine learning untuk memeriksa tautan yang dibagikan. Jika mereka menemukan informasi yang dibagikan meragukan, Facebook akan mengirimkannya ke pengecek fakta (fact checker).

Setelah terdeteksi informasi palsu, Facebook akan menurunkan sebarannya. Facebook akan memberi notifikasi pada pengguna yang menyebarkan hoaks tersebut, bahwa informasi tersebut tidak benar dan sebaiknya tidak disebarkan.