Logo

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Sepeda Listrik Roda Tiga Konversi Kayuhan Pedal jadi Listrik

Reporter:,Editor:

Rabu, 10 September 2025 07:30 UTC

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Sepeda Listrik Roda Tiga Konversi Kayuhan Pedal jadi Listrik

Almanar menunjukkan foto sepeda listrik ciptaannya. Foto: Januar

JATIMNET.COM, Surabaya – Mahasiswa Tugas Akhir Program Intelligent Robotics Fakultas Teknik Universitas Surabaya (FT Ubaya) Nur Almanar Haji berhasil merancang sepeda listrik roda tiga yang mampu mengonversi kayuhan pedal menjadi tegangan listrik. 

Dengan teknologi ini membuat pengalaman bersepeda menjadi lebih ringan dibandingkan dengan cara konvensional, namun tetap menjaga unsur olahraga bagi penggunanya.

Almanar menjelaskan bersepeda merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari masyarakat. Akan tetapi, beberapa tahun belakangan tidak sedikit pesepeda yang meninggal dunia di jalan akibat kelelahan, terutama ketika menempuh jarak jauh atau melintasi medan berat seperti tanjakan.

“Biasanya pada sepeda listrik, pedal hanya berfungsi sebagai cadangan ketika baterai habis. Hal ini menghilangkan unsur olahraga karena pengemudi hanya perlu duduk dan mengendalikan tuas laju (throttle) seperti motor. Padahal bersepeda seharusnya melibatkan gerakan tubuh,” kata Almanar, Rabu, 10 September 2025.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Almanar menghadirkan inovasi sepeda listrik yang tetap memberikan manfaat olahraga, namun dengan beban kayuhan yang masih dapat ditanggung pengemudi. 

BACA: Pelajar SMK Tamansiswa Mojokerto Berhasil Ubah Kendaraan BBM ke Listrik

"Teknologi ini sangat cocok digunakan di semua medan, baik jalanan landai maupun menanjak, termasuk bagi lansia yang ingin menjaga kebugaran tubuh," tuturnya.

Untuk mewujudkan inovasi itu, ia memanfaatkan Motor BLDC (Brushless DC Motor) yang dialihfungsikan sebagai generator melalui modifikasi mekanik. 

"Tegangan yang dihasilkan generator kemudian diolah menjadi sinyal Pulse Width Modulation (PWM) menggunakan mikrokontroler ESP32," ujar Almanar.

Keunggulan lain dari sepeda listrik ini adalah adanya sistem Fuzzy Logic Control (FLC) yang memungkinkan kecepatan sepeda tetap stabil sesuai kebutuhan, baik ketika digunakan oleh satu pengemudi saja maupun saat membawa tambahan penumpang. 

BACA: Unesa Luncurkan Sepeda Motor Elektrik Khusus Disabilitas

“Bagian tersulit sekaligus menjadi keunggulan adalah proses desain dan tuning pada sistem kontrol fuzzy agar dapat menghasilkan kinerja stabil di berbagai kondisi,” ujarnya.

Pada tahap pengembangan awal, sepeda listrik didesain dengan tiga roda demi menjaga stabilitas. Bagian belakang juga dilengkapi dengan ruang untuk mengangkut satu penumpang tambahan atau barang dengan bobot hingga puluhan kilogram.

Proses penelitian dan pembuatan sepeda listrik ini berlangsung selama sekitar enam bulan dengan pendampingan dua dosen pembimbing dan didukung Laboratorium Fakultas Teknik Ubaya.

Ke depan, Almanar berencana mengembangkan fitur tambahan berupa sistem pengecasan baterai otomatis saat sepeda digunakan. Dengan demikian, sepeda dapat menempuh perjalanan jauh tanpa khawatir baterai cepat habis.

“Inovasi ini masih tahap awal. Harapannya nanti bisa lebih disempurnakan agar bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.