Logo
Ubah Laku

Evaluasi Covid-19, Kominfo dan BPS Situbondo Diskusi dengan Wartawan

Reporter:,Editor:

Rabu, 08 December 2021 09:40 UTC

Evaluasi Covid-19, Kominfo dan BPS Situbondo Diskusi dengan Wartawan

DISKUSI. Kepala BPS Situbondo Bagas Susilo saat memaparkan data statistik di depan seluruh wartawan di aula inspektorat Pemkab Situbondo, Rabu, 8 Desember 2021. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Situbondo menggelar diskusi bersama seluruh wartawan Situbondo. Selain diskusi protokol kesehatan (prokes) dan evaluasi potensi penyebaran Covid menjelang tahun baru, diskusi juga melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengevaluasi pertumbuhan ekonomi.

 

“Hari ini kita bisa berkumpul semua dari berbagai media untuk mengevaluasi penerapan prokes dan potensi penyebaran Covid-19 varian baru menjelang tahun 2022,”  kata Kepala Dinas Kominfosan Situbondo Dadang Aries Bintoro saat membuka acara, Rabu, 8 Desember 2021.

 

Menurut Dadang, diskusi bersama ini untuk menyamakan persepsi agar penyebaran informasi kepada masyarakat lebih akurat. Media massa memiliki peran penting melakukan edukasi agar disiplin prokes kapan dan dimanapun untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

 

BACA JUGA: Edukasi Cegah Covid, Tujuh Personel Polres Situbondo Diberi Penghargaan

 

“ Prokes itu  jadi kunci memutus penyebaran Covid-19. Harus pakai masker, jaga jarak, dan selalu cuci tangan harus jadi tradisi keseharian kita. Tolong teman-teman jurnalis juga hati-hati saat liputan karena profesi jurnalis juga sangat rentan terpapar Covid-19. Jangan berkerumun dan selalu kenakan masker selama peliputan,” katanya.

 

Sementara itu, Kepala BPS Situbondo Bagas Susilo mengatakan saat ini jumlah warga miskin di Situbondo naik dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2019, jumlah warga miskin sebanyak 11,20 persen dan naik menjadi 12, 22 persen. Itu artinya, ada 83. 740 warga Situbondo yang miskin.

 

“Data yang kita pakai ini tahun 2020. Jadi untuk mengetahui jumlah warga miskin 2021 ini harus menunggu hingga akhir Desember 2021 mendatang,” katanya.

 

Bagas menambahkan, naiknya angka kemiskinan terjadi di semua daerah disebabkan karena pandemi Covid-19. Saat ini,  berbagai sektor di Kabupaten Situbondo sudah mulai tumbuh, seperti sektor transportasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), perikanan, dan pertanian.

 

BACA JUGA: Bupati Situbondo Minta Camat dan Puskesmas Genjot Vaksinasi Lansia

 

“Untuk PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sudah mulai tumbuh termasuk di bidang transportasi. Meski belum normal, tapi pertumbuhannya sudah mulai membaik. Data-data seperti ini kalau disajikan dalam berita akan lebih menarik,” ujarnya.

 

Sementara itu, sejumlah wartawan mempertanyakan akurasi data BPS yang dijadikan basis data penyaluran bantuan sosial oleh Kementerian Sosial. Sebab, banyak warga sudah meninggal dunia masih tetap masuk sebagai penerima bansos PPKM.

 

“Kami sering menerima keluhan amburadulnya data penyaluran bansos. Mohon data dari BPS dan Kemensos divalidasi karena ada warga sudah tujuh tahun meninggal masih masuk sebagai penerima bansos,” kata salah satu wartawan, Imam Tolak..