Selasa, 09 October 2018 08:50 UTC
Enggartiasto Lukita (kiri) berfoto bersama Gubernur Jatim Soekarwo (dua dari kanan) dan Nina Soekarwo dalam pembukaan JatimFair di Convex Grand City, Surabaya 9 Oktober 2018. FOTO: Nani Mashita.
JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Enggartiasto Lukita menolak berkomentar terkait penggeledahan ruang kerja Bupati Malang Rendra Kresna oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin 8 Oktober 2018. Sementara posisi Rendra Kresna adalah Ketua DPW Partai NasDem Jatim.
“Saya datang ke sini dengan status sebagai menteri,” kelit pria yang juga menjabat Menteri Perdagangan usai pembukaan JatimFair 2018 di Convex Grand City Surabaya, Selasa 9 Oktober 2018.
Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW NasDem Jatim Ipong Muchlissoni menegaskan partainya tidak terlibat dengan tindak kasus korupsi yang melibatkan Rendra. Alasannya, korupsi tersebut terjadi saat Partai NasDem belum berdiri.
“Dari yang saya baca di media, korupsinya tahun 2011. Tahun itu NasDem bahkan belum berdiri,” katanya.
Sementara berdasarkan catatan situs resminya, Partai NasDem dideklarasikan pada 26 Juli 2011. Sedangkan karir politik Rendra Kresna diawali sebagai Ketua Partai Golkar Kabupaten Malang 2004-2016.
Namun sejak 14 Agustus 2016, pria kelahiran Pamekasan 22 Maret 1962 itu meninggalkan Golkar untuk menduduki kursi Ketua DPW Partai NasDem Jatim.
Ipong meminta agar kasus yang menimpa Rendra Kresna tidak dikaitkan dengan Partai NasDem.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang hadir dalam pembukaan JatimFair 2018 juga tidak banyak memberi jawaban terkait banyaknya kepala daerah yang terciduk KPK.
“Semua hukum diserahkan ke fungsi negara hukum. Kita tinggu perkembangan negara hukum itu,” katanya.
Diberitakan sebelumnya bahwa rumah dinas Bupati Malang Rendra Kresna digeledah penyidik KPK di Pendopo Agung Jalan Agus Salim, Kota Malang, Senin 8 Oktober 2018 petang.
