Rabu, 10 August 2022 00:20 UTC
CIAMIK. Desa Wisata Pandean di Kabupaten Trenggalek menawarkan tantangan arung jeram dan tubing di Sungai Kanang. Foto. JadestaKemenparekfraf
JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi Provinsi Jawa Timur karena telah mengajukan empat perwakilannya dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Jumlah perwakilan yang diajukan itu terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain yang mengikuti ajang tahunan tersebut. Empat desa wisata itu adalah Pandean di Kabupaten Trenggalek, Semen di Kabupaten Blitar, Keris di Kabupaten Sumenep, Tirta Agung di Kabupaten Bondowoso.
“Jatim menyumbang 10 persen dari 50 besar ADWI 2022. Kami harapkan ini mampu membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” kata Sandiaga dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Rabu, 10 Agustus 2022.
BACA JUGA : Ini 10 Lokasi Wisata di Magetan yang Disiapkan Dalam Ajang ADWI 2022
Desa Wisata Tirta Agung merupakan obyek wisata rekreasi berbasis masyarakat di bawah kaki Gunung Raung yang dikelola oleh BUMDes. Unit usaha ini menawarkan produk wisata dengan memanfaatkan waduk, persawahan, dan mata air untuk menjadi atraksi.
Beberapa atraksi wisata berupa gazebo apung, kolam renang alami, café kala senja, flying fox. Juga berbagai jasa layanan pariwisata berupa persewaan tempat dan reservasi event area, camping ground, produk kreatif dan kuliner. Serta terdapat homestay bagi pengunjung.
Sedangkan Desa Wisata Pandean memiliki daya tarik berupa Sungai Kanang yang populer dengan aktivitas river tubing dan arung jeram.Untuk Desa Wisata Semen yang berada di tengah Lereng Gunung Kelud dan Lereng Gunung Kawi, serta dibelah oleh Sungai Lekso dan memilki potensi kearifan lokal yang besar.
BACA JUGA : Desa Wisata Diklaim Mampu Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Sandiaga memastikan Kemenparekraf akan terus memberikan pendampingan dan fasilitasi bagi desa-desa wisata untuk terus berkembang. Termasuk melibatkan pihak swasta untuk memberikan pendampingan mulai dari pelatihan sadar wisata, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga peningkatan sarana dan prasarana serta pemasaran.
“Diharapkan setelah diresmikan, desa wisata mampu meningkatkan jumlah kunjungan sebanyak 30 persen,” kata dia.