Senin, 17 November 2025 05:00 UTC

Sejumlah anak yang terlibat dalam dugaan perundungan akhirnya berdamai setelah menempuh proses mediasi dengan inisiator Polsek gading, Kabupaten Probolinggo. Foto: Zulafif.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sebuah video dugaan perundungan atau bullying yang terjadi di lingkungan sekolah dasar (SD) Kabupaten Probolinggo beredar luas di berbagai jejaring media sosial.
Video berdurasi 1 menit 47 detik itu memicu keprihatinan publik. Sebab, mempertontonkan adegan kekerasan oleh sejumlah bocah. Korbannya adalah seorang anak yang postur tubuhnya lebih kecil dibandingkan sejumlah terduga pelaku.
Dari adegan video yang viral itu terlihat korban yang mengenakan kaus berwarna hitam dan bercelana pendek tidak kuasa menahan serangan dari beberapa anak. Aksi itu juga nampak menjadi tontonan sejumlah bocah di lokasi kejadian.
Evy Susanty, salah seorang kepala SD di Kabupaten Probolinggo membenarkan dugaan perundungan itu terjadi di lingkungan sekolah yang dipimpinnya.
Menurutnya, tindak kekerasan itu terjadi saat sore hari atau di luar jam sekolah. "Kejadiannya sore hari, saat mereka sudah pulang sekolah,"terang Evy, Senin, 17 November 2025.
BACA: Cetak Generasi Emas, Wali Kota Probolinggo Kukuhkan Aliansi Pelajar Antikekerasan 2025
Menurutnya, aksi beberapa bocah tersebut dipicu masalah asmara antara korban D, 6 tahun dengan terduga pelaku E, 12 tahun. “E melakukan pemukulan terhadap D karena tidak terima siswi berinisial A, pacar E dimaki oleh korban D,” jelas Evy.
Ia menegaskan, bahwa ketiganya merupakan teman satu kelas dan duduk di bangku kelas VI. Sedangkan keenam anak yang menemani terduga pelaku saat kejadian merupakan alumni SD setempat, serta saudara E.
"Antara korban dan (terduga) pelaku ini sebenarnya berteman baik, jadi bukan perundungan. Karena hubungan mereka baik-baik saja selama ini," ungkap Evy.
Ia menambahkan, bahwa permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan yang difasilitasi oleh pihak Kepolisian Sektor Gading.
BACA: Tiga Siswa SMA di Banyuwangi Alami Perundungan dan Penganiayaan oleh Kakak Kelas
Kanit Reskrim Polsek Gading Aipda Romli membenarkan kronologis dugaan perundungan yang terjadi pada Rabu, 12 November 2025 itu.
Menindaklanjuti video yang viral, pihaknya langsung mendatangi sekolah dan menghadirkan pihak-pihak terkait untuk dilakukan mediasi.
"Jadi, terkait permasalahan tersebut sudah terjadi kesepakatan di antara kedua belah pihak dan perkara tidak dilanjutkan. Permasalahan ini juga diketahui oleh pihak sekolah, ketua PGRI, dan lainnya," jelas Romli.
