Selasa, 11 November 2025 05:00 UTC
Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin sedang mengukuhkan Aliansi Pelajar Anti Kekerasan. Foto: Diskominfo.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo terus memperkuat upaya pencegahan kekerasan di kalangan pelajar.
Salah satu langkahnya adalah menghadirkan 100 pelajar untuk menyatakan komitmennya sebagai Pelajar Antikekerasan.
Perwakilan dari sekolah negeri jenjang SMA, SMK, dan MA itu dikukuhkan Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin sebagai Aliansi Pelajar Antikekerasan Kota Probolinggo Tahun 2025.
Pengukuhan yang digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) ini berlangsung di aula MAN 2 Kota Probolinggo, Selasa, 11 November 2025.
Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian safari sosialisasi kewaspadaan dini terhadap kekerasan pelajar yang telah dilangsungkan di delapan sekolah di wilayah Kota Probolinggo.
BACA: Diskominfo Jatim Ungkap Modus Pelecehan Seksual Digital
Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo M. Sonhadji menjelaskan bahwa deklarasi tersebut merupakan langkah konkret dalam memperkuat kesadaran para pelajar untuk menjauhi tindak kekerasan dan membangun solidaritas positif di lingkungan sekolah. Deklarasi menjadi wadah komunikasi dan pembelajaran antarpelajar.
"Harapannya bisa saling mengingatkan, serta menumbuhkan budaya saling menghargai demi terciptanya suasana belajar yang aman dan kondusif,”terang Sonhadji.
Kegiatan turut menghadirkan dua narasumber dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Probolinggo, yaitu Ketua FKDM Nur Fathurrahman Efendi dan Sekretaris FKDM Sukardi Mito.
Dalam paparannya, keduanya membahas mengenai penguatan kelembagaan Aliansi Pelajar Antikekerasan, penyusunan program kerja, serta strategi pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.
Acara puncak ditandai dengan pengukuhan dan pembacaan deklarasi Pelajar Anti kekerasan yang dipimpin langsung oleh Wali Kota dr. Aminuddin yang didampingi unsur Forkopimda dan Pj. Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo.
BACA: Kompaks: Ucapan Menteri Nasaruddin Bisa Timbulkan Impunitas
Pada kesempatan tersebut, wali kota juga melakukan penyematan pin antikekerasan kepada dua perwakilan pelajar sebagai simbol komitmen bersama melawan kekerasan.
Wali Kota Aminuddin menegaskan bahwa pembentukan Aliansi Pelajar Antikerasan merupakan bagian dari ikhtiar Pemkot Probolinggo dalam mencetak generasi muda yang berkarakter kuat, damai, dan bebas dari kekerasan.
“Program ini adalah fondasi penting untuk membentuk pelajar yang aman dan berakhlak baik. Inilah langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045,"ujarnya,
"Generasi muda harus menjadi penerus bangsa yang tumbuh di lingkungan yang positif dan bebas dari kekerasan,” tegas Aminuddin.
Wali kota juga berpesan agar para pelajar lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan dan berani melaporkan apabila melihat atau mengalami tindak kekerasan.
BACA: Kemenag Didesak Konsisten Awasi Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan termasuk Pesantren
Ia menekankan bahwa segala bentuk kekerasan fisik maupun nonfisik tidak boleh dibiarkan karena dapat berdampak pada kondisi psikis dan masa depan pelajar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Probolinggo, perwakilan Kementerian Agama, para asisten dan staf ahli pemerintah daerah, serta kepala sekolah dari 10 SMA, SMK, dan MA se-Kota Probolinggo.
Melalui deklarasi ini, Pemkot Probolinggo berharap terwujudnya sinergi antara pemerintah, sekolah, dan pelajar dalam membangun lingkungan pendidikan yang aman, tertib, serta bebas dari kekerasan.
