Selasa, 04 August 2020 08:20 UTC
DRAG BICYCLE. Ari Hershofiawanudin (Tengah) saat melakukan klarifikasi terkait lomba drag bicycle. Foto: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo - Event adu cepat balap sepeda kayuh di lintasan lurus atau drag race yang mengatasnamakan Bupati Cup Ponorogo Drag Bicycle 2020 menuai hujatan warganet di dunia maya, media sosial. Hal itu dikarenakan dilakukan pada masa pandemi Sars CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dalam salah satu postingan di grup media sosial lokal Ponorogo bahkan menuliskan “Peta Ponorogo diabangi, jadwal masuk sekolah ditunda kabeh, eh lakok enek bupati cup, ayo sopo daftar. Aku jak en. Ingin meramaikan suasana kampanye” (Peta Ponorogo merah, jadwal masuk sekolah ditunda semua, eh ternyata ada bupati cup, ayo siapa daftar. Aku diajak. Ingin meramaikan suasana kampanye)”.
Postingan diunggah pada 17 Juli 2020 tersebut mendapat respon dengan mendapat 2000 lebih komentar dan 4000 lebih like dari warganet. Tanggapan pun beragam, ada yang mengapresiasi kegiatan tersebut. Namun, banyak juga yang menghujat dikarenakan dihubungkan dengan kampanye sang petahana.
Juru Bicara dari penyelenggara acara, Ari Hershofiawanudin mengatakan, kegiatan yang sedianya akan digelar pada Minggu 9 Agustus mendatang adalah sebuah acara yang bisa menjadi edukasi pelaksanaan tatanan kehidupan baru dalam sebuah event atau acara perlombaan.
“Ibaratnya event yang kami gelar ini menjadi percontohan di Ponorogo, jika akan dilakukan sebuah event lagi kedepannya,” kata Ari, Selasa 4 Agustus 2020.
BACA JUGA: 86 Santri Gontor Sembuh Dari Covid-19
Ari menjelaskan perizinan untuk melaksanakan event di tengah pandemi selain ke kepolisian dan Pemkab. Pihak juga harus melakukan izin kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Ponorogo. Berbagai persyaratan mulai dari penerapan protokol kesehatan baik untuk penyelenggara, peserta dan penonton harus dilaksanakan.
“Lomba ini legal dan resmi, meskipun perizinan sekarang jauh lebih rumit,” jelas Ari.
Selain itu untuk mendukung protokol kesehatan bagi penonton juga telah disediakan bilik disinfektan dan tempat cuci tangan. Sementara bagi peserta yang akan mengikuti lomba juga diwajibkan untuk melakukan rapid tes dengan hasil harus non-reaktif.
“Lokasi lintasan nanti ada di depan GOR jalan Pramuka, dengan panjang lintasan 300 meter,” ujar Ari.
Ia menambahkan, pembatasan jumlah penonton yang akan memasuki area Event juga akan dilakukan, dimana hanya sekitar 60 persen dari total kapasitas penonton yang akan dijinkan masuk. Hal ini dimaksudkan agar penonton tetap bisa menjaga jarak. “Ini murni sebuah lomba, bukan sebagai alat kampanye,” pungkasnya.