Senin, 03 April 2023 23:00 UTC
Limbah medis ditemukan diantara tumpukan sampah rumah tangga yang dibuang di lahan milik warga Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang. Ditemukan jarum suntik di tumpukan sampah (Insert) Foto: Sarep/Dokumen
JATIMNET.COM, Jombang - Kasus dugaan pembuangan limbah medis bercampur dengan sampah rumah tangga, dilakukan oleh salah satu Rumah Sakit Swasta di Mojoagung, Kabupaten Jombang, masih terkesan banyak instansi 'tutup mata' dan 'lembek' dalam penanganannya.
Termasuk dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang ini "lembek" menyikapi dugaan temuan limbah medis di Mojoagung. Bahkan para anggota dewan yang menjadi suara jeritan rakyt itu hanya terdiam dan memaklumi adanya indikasi limbah medis rumah sakit tersebut.
Seperti dituturkan Wakil Komisi C DPRD Jombang, Miftahul Huda, pihaknya memaklumi jika ada indikasi limbah medis rumah sakit di Mojoagung, yang tercampur dengan sampah rumah tangga.
Menurut dia, pihaj rumah sakit itu sudah memiliki klasifikasi sampah rumah tangga atau sampah domestik dibuang di plastik warna hitam. Sedangkan plastik kuning untuk sampah B3.
Baca Juga: Soal Pembuangan Limbah Medis, Pemdes: RS Mojoagung Jombang Salahi Perjanjian
"Sehingga mungkin satu, dua (limbah medis) itukan namanya banyak limbah, ya kita maklumi," kata legislator Partai Kebangkitan Bangsa ini saat sidak di rumah sakit di Mojoagung, Senin 3 April 2023.
Komisi C "Putar Balikkan Fakta"?
Selain itu, Huda mengungkapkan jika limbah medis diduga milik rumah sakit di Mojoagung berasal dari masyarakat sekitar.
"Limbah rumah tangga yang tercampur indikasi limbah medis itu bukan dari sini (RS di Mojoagung), namun berasal dari beberapa masyarakat dan ditemukan diantara tumpukan sampah dan dianggapnya milik rumah sakit sini," tuturnya.
Baca Juga: Soal Limbah Medis Rumah Sakit di Jombang, Walhi Jatim: RS Bisa Dijerat Pidana
Terpisah, Wakil PD Muhammadiyah Bidang Hukum Abdul Wahid mengatakan jika mau dugaan indikasi temuan limbah medis yang tercampur dengan sampah domestik tersebut dari pihak luar rumah sakit.
"Ada persaingan yang tidak positif persaingan negatif untuk menyerang rumah sakit muhammaddiyah di Mojoagung," ujarnya Senin, 3 April 2023.
"Kalau mau diteliti, pembuangan sampah itu. Karena suntikan, bisa juga untuk suntik print, suntik burung banyak itu di rumah. Kalau bukan orang medis kita mohon maaf juga faham. Kalau itu mau dicari di pembuangan sampah banyak," kata Wahid menambahkan.
Kepala Desa Mancilan, Atim Riduwan. Ia mengatakan bahwa rumah sakit swasta di Mojoagung telah melanggar ketentuan, karena membuang limbah medis dicampur dengan sampah rumah tangga.
Baca Juga: Limbah Medis RS di Mojoagung Dibuang Sembarangan, Dinkes Jombang Tutup Mata?
"Karena, perjanjiannya kami hanya mengambil sampah rumah tangga atau konsumsi pasien, istilahnya sampah domestik. Bukan sampah medis B3," tandas Atim, Kamis 30 Maret 2023.
Pihak Desa ditegaskannya, menyayangkan sikap rumah sakit yang seolah-olah "cuci tangan" terkait temuan limbah medis tersebut. "Mereka (RS) seakan tidak mengakui, tidak tau kenyataan di lapangan. Bahwa ada temuan sampah medis," tandas Atim.
Diceritakannya, saat pengangkutan tumpukan sampah rumah tangga rumah sakit yang dibuang di pekarangan rumah warga oleh DLH, kembali ditemukan limbah medis berupa jarum suntik di dalam plastik sampah domestik.
"Itu ada saksinya dari rumah sakit empat orang, DLH empat orang. Sebelum diangkut semua kantong plastik dibuka, dan ditemukan limbah medis. Pihak rumah sakit juga tau, menyaksikan itu," tegas dia.
Reporter: Sarep