Logo

DPRD Gresik Akan Intervensi Pengelolaan Persegres

Reporter:,Editor:

Rabu, 09 October 2019 15:23 UTC

DPRD Gresik Akan Intervensi Pengelolaan Persegres

DEMO LAGI. Massa Ultras berdemonstrasi di depan gedung DPRD Gresik, Rabu 9 Oktober 2019. Mereka menolak Persegres menuntut manajemen baru untuk Persegres. Foto: Agus S.

JATIMNET.COM, Gresik – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik berjanji akan mengintervensi pengelolaan Persegres Gresik United. “(Pengelolaan) sepak bola ini harus dikembalikan ke masyarakat,” kata Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani beralasan, dalam pertemuan dengan suporter Ultras, Rabu 9 Oktober 2019.

Massa Ultras kembali menggelar demonstrasi di DPRD Gresik, Rabu itu. Mereka  menuntut pergantian manajemen PT Persegres Jaka Samudra, pengelola Persegres. Sebelumnya, massa juga menggelar demonstrasi pada Rabu, 3 Oktober 2019.

Gus Yani, begitu Ahmad Yani disapa, mengaku telah berkomunikasi dengan manajemen Persegres. Hasilnya, Jaka Samudra bersedia mengalihkan pengelolaan Persegres.

BACA JUGA: Tak Bayar Gaji Pemainnya, Mess Persegres Terancam Disita

“Akan dialihkan melalui dewan dan saya sebagai penanggungjawabnya,” kata dia disaksikan Wakil Ketua DPRD Achmad Nurhamim dan Asluchul Alif, serta Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo.

Asluchul Alif merupakan adik H.Saiful Arif alias Haji Ipung, seorang pengusaha ternama di Gresik, yang namanya tercatat dalam struktur perusahaan Jaka Samudra.

INTERVENSI. Suasana pertemuan antara anggota DPRD Gresik dengan perwakilan Ultras di gedung DPRD Gresik, Rabu 9 Oktober 2019. Legislator berjanji mengintervensi pengelolaan Persegres. Foto: Agus S.

Terkait nama-nama baru dalam manajemen Persegres, Gus Yani mengatakan, akan segera merundingkan bersama masyarakat, termasuk suporter, dalam waktu secepatnya. Lewat forum itu, masyarakat bisa mengusulkan sosok yang dianggap profesional mengurus persepakbolaan.

BACA JUGA: Digugat 22 Pemainnya, Persegres Gresik United Terancam Absen Liga 3

Suporter Ultras menyambut gembira janji itu. “Jangan sampai Persegres kembali dikelola orang lama,” kata Ketua Ultras Gresik Toriqi Fajrin.

Sayangnya, pertemuan itu melupakan cara penyelesaian karut marut Persegres. Sebanyak 22 pemain menuntut manajemen membayar gaji selama musim Liga 1 pada 2017-2018. PT Jaka Samudra disebut ngemplang gaji pemain sebesar Rp 458 juta.

Para pemain menggugat melalui Pengadilan Hubungan Industrial di Pengadilan Negeri (PN) Gresik. Proses persidangannya masih berlangsung hingga kini. PN Gresik belum memutus perkaranya.