Kamis, 31 January 2019 10:16 UTC
Acara
JATIMNET.COM, Surabaya - Disaster Management Institute Of Indonesia (DMII) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar forum diskusi 'Disaster Outlook 2019' untuk membangun ketangguhan para pelaku usaha, pengelola kawasan industri dan instansi lainnya menghadapi potensi bencana alam: gempa bumi, banjir, tsunami, kebakaran, gunung meletus dan lainnya selama 2019.
Kegiatan yang diinisiasi oleh DMII dan ACT itu digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis 31 Januari 2019. Dalam kegiatan tersebut akan membahas kemungkinan-kemungkinan bencana yang bakal terulang di Indonesia selama 2019 ini.
Setidaknya ada 300 peserta mengikuti forum diskusi tersebut. Masing-masing peserta dikelompokkan dalam empat panel forum dengan narasumber ahli kebencanaan ini bermanfaat bagi keberlangsungan usaha mereka. Pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana akan disampaikan langsung oleh tim DMII-ACT dan menggandeng para ahli di bidang kebencanaan.
BACA JUGA: Tahun 2019, Indonesia Masih Dibayangi Bencana
Wahyu Novyan selaku Direktur DMII ACT menjelaskan, setiap panel forum akan membahas berbagai macam tema tentang kebencanaan. "Mulai dari potensi bencana dan upaya untuk melakukan mitigasi," katanya.
Lebih lanjut, Wahyu menjabarkan, di panel satu peserta akan mengulas potensi bencana dan upaya mitigasi di 87 lokasi Kawasan Industri yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kemudian di panel dua peserta akan membicarakan potensi bencana geologi 2019 di seluruh Indonesia. Dilanjutkan dengan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko jatuhnya korban dan kerugian material.
Sementara itu, di panel 3 dan 4 forum akan mengupas tuntas tentang potensi di 2019 yang mungkin akan terjadi di Indonesia. "Pada akhir forum dilaksanakan pleno yang akan merangkum hasil diskusi panel dan akan menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi upaya mitigasi bencana di seluruh wilayah Indonesia sebagai bekal untuk pelaku usaha," ujar Wahyu Novyan.
BACA JUGA: Ada 29 Wilayah Jatim Masuk Risiko Tinggi Bencana
Dalam kesempatan panel diskusi, Irwan Meilano selaku Pakar Gempa Bumi dari ITB mengatakan pola dan perilaku gempa di Indonesia sedang berubah, setidaknya dalam 30 tahun terakhir. Beberapa kali gempa besar yang menerjang Indonesia di Tahun 2018, gempa Lombok dan Palu menjadi buktinya. Gempa Lombok dan Palu dengan kekuatan 7,0 skala richter merupakan pola dan perilaku baru dari kejadian gempa di Indonesia.
"Dari Lombok dan Palu, kita belajar bahwa kita mempunyai gempa lebih dari 7 SR. Sebelumnya, 30 tahun lalu belum pernah sama sekali. Oleh sebab itu, mitigasi harus beradapatasi akan perubahan-perubahan itu," ujarnya.