Logo

DKUPP Temukan Kekosongan Stok Minyak Goreng, di Pasar dan Swalayan Kota Probolinggo

Reporter:,Editor:

Senin, 14 February 2022 10:20 UTC

DKUPP Temukan Kekosongan Stok Minyak Goreng, di Pasar dan Swalayan Kota Probolinggo

Petugas DKUPP saat melakukan operasi pasar , berkaitan ketersediaan minyak goreng, Senin 14 Februari 2022. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Sejumlah pertokoan di Kota Probolinggo yang menjual minyak goreng kemasan, diketahui mengalami kekosongan stok sejak dua minggu terakhir. 

Itu diketahui, saat Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo melakukan operasi pasar, ke pasar tradisional dan swalayan yang ada di wilayah setempat Senin 14 Februari 2022.

Seperti terpantau di Pasar Baru, Kota Probolinggo. Nampak sejumlah drum milik pedangang yang seharusnya berisi minyak goreng, saat ini kondisinya sudah kosong.

Pun demikian, sewaktu petugas mengecek isi gudang milik para pedagang minyak goreng di pasar. Hasilnya nihil atau memang sudah tidak tersedia sama sekali.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Melambung, Operasi Pasar Murah Diserbu Warga

Pedagang Pasar , Adi mengungkapkan, kosongnya ketersediaan minyak goreng di pasar, lantaran pengirimannya dibatasi. Padahal konsumennya, terang Adi, umumnya para pedagang gorengan. Sehingga minyak goreng yang dicari, adalah jenis minyak goreng curah. 

“Sampai sekarang, kami belum dihubungi lagi oleh pihak distributor minyak goreng curah. Kalo harga jualnya Rp 12.700 per liter, tapi sudah lama gak ada. Itu drumnya kosong semua,” ujarnya.

Senada dikatakan Gunawan, suplier minyak goreng curah yang gudangnya berlokasi di Jalan Pahlawan, Kota Probolinggo. Sejak seminggu terakhir, pihaknya sudah tak menerima pengiriman minyak goreng dari distributor. "Seminggu sebelumnya, sempat mendapat kiriman minyak goreng. Namun cuman satu tangki saja," tuturnya. 

Gunawan menjelaskan, jika dalam pengiriman 1 tangki minyak goreng curah yang didapat dari pihak distributor Surabaya, setara dengan minyak goreng sebanyak 43 drum.

Baca Juga: Ribuan Liter Minyak Goreng Didistribusikan untuk UMKM di Probolinggo 

Untuk di sejumlah supermarket di Jalan dr Soetomo, Kota Probolinggo terpantau masih ada beberapa minyak goreng kemasan isi ulang dan botol ukuran 1 dan 2 liter yang dijual. Minyak goreng tersebut, dijual dengan harga mengikuti aturan satu harga dari pemerintah.

Hanya saja, tak lama usai ditata di rak display oleh petugas supermarket, sejumlah minyak goreng kemasan tersebut langsung diserbu para konsumen hingga ludes tak bersisa.

Hampir di semua swalayan kota setempat, menerapkan aturan yang sama. Masyarakat hanya diperbolehkan membeli minyak goreng kemasan sebanyak 1 pouch dengan harga Rp Rp 14.000 per liter, Rp 28.000 untuk minyak goreng kemasan 2 liter dan kemasan jerigen Rp 70.000.

Seorang Manajer Swalayan, Fika menyebut, tingginya animo masyarakat terhadap kebutuhan minyak goreng, membuat masyarakat kini tak lagi melihat berapa harga atau merk minyak yang ditawarkan. “Karena melihat animo masyarakat dan keterbatasan stok yang ada, kami memberlakukan shift penjualan, sehari tiga kali. Yakni pagi, siang dan malam," ujarnya.

Baca Juga: Prihatin Minyak Goreng Masih Mahal, Wanita Ini Bagikan 1200 Liter Minyak Gratis

Sementara Kepala DKUPP Fitriawati menyampaikan, adanya operasi pasar untuk memastikan soal ketersediaan dan harga minyak goreng  di pasar rakyat maupun retail modern. Sekaligus mengetahui, kendala apa saja di lapangan, dalam implementasi peraturan pemerintah soal satuan harga minyak goreng.

“Setelah kami telusuri, ternyata informasi langkanya minyak goreng lebih disebabkan karena pasokan dari distributor terhambat. Jadi biasanya rutin mengirim, sekarang dibatasi,” kata Fitri. 

Menyikapi temuan di lapangan, Fitri mengaku pihaknya segera mengevaluasi hasil temuan operasi pasar, agar segera ditemukan benang permasalahan atas kelangkaan minyak goreng tersebut.