Logo

Harga Kebutuhan Pokok Melambung, Operasi Pasar Murah Diserbu Warga

Reporter:,Editor:

Rabu, 03 November 2021 05:40 UTC

Harga Kebutuhan Pokok Melambung, Operasi Pasar Murah Diserbu Warga

HARGA KEBUTUHAN POKOK: Harga kebutuhan pokok yang terus melonjak naik, warga pun memanfaatkan dengan menyerbu operasi pasar yang digelar Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Rabu 03 November 2021. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Tak sampai tiga puluh menit, puluhan karton minyak goreng kemasan dua liter dan puluhan kilogram minyak curah yang disediakan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam operasi pasar murah di Pasar Tradisional Kutorejo habis diserbu warga.

Hal ini terjadi, lantaran harga minyak goreng kemasan dan curah melonjak tajam sejak satu bulan terakhir. Seperti yang diungkapkan salah satu pembeli minyak goreng kemasan, Nurmaningrum, ia mengaku bahwa setiap pekan harga minyak goreng mengalami kenaikkan.

Harga normal minyak goreng kemasan yang kwalitas bagus saja Rp 12 sampai Rp 13ribu per liter, begitupun dengan harga normal minyak curah Rp 12ribu per kilogram. Namun, belakangan merangsek naik mulai dari Rp 15 ribu - Rp 18 ribu per liter. Sedangkan minyak curah dipasaran mencapai harga Rp 20 ribu - Rp 21 ribu per kilogram.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik, Penghasilan Perajin Kerupuk Samiler Menurun

"Harga minyak ampun sekarang, melambung. Untungnya saya pakai minyak kemasan. Stok masih ada dipasaran, kasian yang pakai minyak curah. Stoknya gak ada di sini," ucap wanita yang juga memproduksi peyek ini.

Sebagai salah satu perajin rempeyek yang setiap hari harus menggunakan minyak goreng, wanita 45 tahun ini berharap, operasi pasar murah minyak goreng yang diinisiasi Pemkab Mojokerto melalui Disperindag dan Dispari Kabupaten Mojokerto terus dilaksanakan sampai harga kembali normal.

"Pasar murah ini lumayan membantu. Harganya selisih Rp1.000 sampai Rp2.000 an untuk kemasan. Lumayanlah, walau tetap pengaruh ke produksi saya. Keuntungan jadi nipis," ia memungkasi.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi

Sementara, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengakui beberapa waktu lalu harga minyak goreng memang tercatat mengalami kenaikan dari Rp14 ribu menjadi Rp18 ribu.

Lantaran, kenaikan minyak goreng tidak hanya terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto saja. Melainkan juga, sebetulnya terpantau hampir menyeluruh secara nasional, karena permintaan ekspor yang tinggi.

Kenaikan ini, lanjut Ikfina, banyak dikeluhkan masyarakat, khususnya para perajin UMKM. Seperti, kerupuk ikan tengiri, kerupuk samiler, dan rempeyek yang banyak tersebar di Kecamatan Kutorejo.

"Makanya operasi pasar minyak murah digelar mulai pukul 06.00 WIB tadi sampai pukul 10.00 WIB. Ini sebagai usaha menstabilkan harga, dan juga membantu mengurangi beban biaya konsumsi warga masyarakat," ucapnya yang didampingi Plt. Kadisperindag Iwan Abdillah dan Plt. Dispari Nurul Istiqomah saat mencek operasi pasar murah migor tersebut.

Kenaikan harga minyak goreng yang berdampak besar terhadap industri rumahan pengrajin kerupuk ini, menjadi perhatian khusus Pemkab Mojokerto. Sehingga, operasi pasar murah ini akan dilakukan beberapa hari ke depan. Bahkan, akan disediakan di wilayah pengrajin kerupuk-kerupuk.

Baca Juga: Selamatkan Lingkungan, Bupati Mojokerto Ajak Masyarakat Diet Sampah Plastik

"Masyarakat ingin harga bahan kebutuhan jenis ini bisa turun. Tentu ini akan jadi perhatian kami semua di Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Operasi ini akan kami lakukan dalam beberapa hari ke depan. Nanti juga kita sediakan di kawasan industri kerupuk samiler," ia memungkasi.

Sekedar diketahui, berikut beberapa daftar harga minyak goreng di operasi pasar murah harga Rp16.500 (1 liter merk Tropical), Rp8.500 (500 ml merk Fraiswell), Rp33.500 (2 liter merk Tropical dan Sunco).

Sedangkan, gula pasir kemasan curah Rp11.500 dan gula pasir kemasan merk Rp11.700. Ada juga telur ayam Rp18 ribu perkilogram, beras jenis bramu Rp 55 ribu kemasan 5 kilogram, hingga yang termurah Rp42.500 kemasan 5 kilogram.