Logo

Diusir Warga Gegara Isu Santet, Pasutri di Probolinggo Diamankan Polisi

Reporter:,Editor:

Jumat, 10 June 2022 03:20 UTC

Diusir Warga Gegara Isu Santet, Pasutri di Probolinggo Diamankan Polisi

DIAMANKAN. Pasutri yang dituduh punya ilmu santet diamankan di Mapolsek Sumberasih, Kab. Probolinggo, Kamis malam, 9 Juni 2022. Foto: Humas Polres Probolinggo

JATIMNET.COM, Probolinggo – Isu santet kembali jadi masalah di Kabupaten Probolinggo hingga menyebabkan warga terusir. Kali ini menimpa pasangan suami istri (pasutri) di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih. Keduanya diusir warga setelah diisukan memiliki ilmu santet, Kamis malam, 9 Juni 2022. 

Beruntung amarah warga akhirnya bisa diredam setelah petugas kepolisian bersama perangkat desa setempat langsung mengamankan keduanya sehingga tak sampai menimbulkan aksi main hakim sendiri.

Menurut informasi yang dihimpun, pasangan suami istri tersebut berinisial HR, 48 tahun, dan HY, 31 tahun. Setelah diusir, keduanya dievakuasi petugas kepolisian keluar dari Pulau Gili Ketapang dan diseberangkan menggunakan kapal laut ke Pelabuhan Tanjung Tembaga dan dibawa ke Polsek Sumberasih. 

BACA JUGA: Terprovokasi Isu Santet, Satu Keluarga di Probolinggo Dianiaya Massa

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani mengungkapkan, tudingan santet terhadap HR dan HY berawal setelah tiga bulan lalu tetangga keduanya di Desa Gili Ketapang meninggal dunia. 

Dengan meninggalnya tetangga tersebut, warga kemudian menuding keduanya sebagai pelaku santet. Itu didasarkan pengakuan HY kepada warga sekitar yang mengakui bisa mengobati orang dan mendatangkan pengasihan atau rasa suka pada seseorang.

"Jadi dulu HY sempat menyampaikan ke warga kalau bisa mengobati orang. Dari situ warga akhirnya beranggapan kalau meninggalnya seorang warga disebabkan oleh HR dan HY," kata Wadi, Jumat, 10 Juni 2022.

BACA JUGA: Bertambah, Lima Pelaku Penganiayaan akibat Isu Santet di Probolinggo Ditangkap

Setelah keduanya diamankan di Mapolsek Sumberasih, petugas langsung memintai keterangan keduanya. Dari pemeriksaan intensif petugas, keduanya tidak terbukti memiliki santet.

"Setelah mendapatkan kepastian itu, keduanya akhirnya dipulangkan ke tempat asalnya. Apalagi yang bersangkutan memang warga pendatang di Pulau Gili Ketapang," tutur Wadi.

Terkait isu santet di masyarakat, Wadi mengimbau agar masyarakat tidak mudah memercayai isu yang belum jelas kebenarannya. "Kami harap masyarakat tidak mudah memercayai isu-isu santet yang beredar di masyarakat," kata Wadi.