Jumat, 03 June 2022 07:40 UTC
EVAKUASI HARTA. Petugas kepolisian memberikan pengamanan terhadap upaya evakuasi harta benda korban yang dituduh dukun santet di Desa Alas Tengah, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo, Jumat, 3 Juni 2022. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Dituding memiliki ilmu santet, satu keluarga di Kabupaten Probolinggo dianiaya massa hingga menyebabkan korban luka. Rumah hingga kandang sapi mengalami kerusakan setelah menjadi pelampiasan amukan massa.
Peristiwa tersebut menimpa Mul, 56 tahun, warga Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, pada Kamis malam, 2 Juni 2022, sekitar pukul 20.00 WIB. Selain Mul, anak perempuannya, Toyami, 36 tahun, turut menjadi korban penganiayaan oleh massa.
Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa bermula ketika ratusan orang tiba-tiba mendatangi rumah korban. Massa ada yang membawa bambu, batu, dan bahkan ada yang dengan tangan kosong.
BACA JUGA: Pria Lumajang Dibunuh Diduga sebagai Dukun Santet
Tiba di depan rumah korban, massa yang mendapati korban tengah duduk santai di teras rumahnya secara paksa kemudian ditarik ke halaman rumahnya. Korban pun, selanjutnya dianiaya secara ramai-ramai sehingga mengalami luka di kepala dan badannya.
Masih tak puas, massa lantas merusak rumah dan berupaya membakar kandang sapi korban. Anak perempuan korban juga tak luput dari aksi penganiayaan. Aksi massa mereda setelah kepolisian mendatangi lokasi.
Kapolsek Paiton Iptu Masykur Anshori membenarkan peristiwa tersebut. Setelah mendapat informasi itu, pihaknya segera menuju lokasi kejadian dan langsung mengevakuasi korban.
"Korban langsung dibawa ke puskesmas, serta diantar kerumah saudaranya di salah satu desa di Kecamatan Paiton," ujar Maskur, Jumat, 3 Juni 2022.
BACA JUGA: Korban Pembunuhan Bermotif Dukun Santet Pernah Jalani Sumpah Pocong
Pihaknya kini tengah melakukan serangkaian penyelidikan mulai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemeriksaan korban dan para saksi. Itu dilakukan guna mengungkap para pelaku penganiayaan termasuk yang menghembuskan kabar isu santet.
"Saya mengimbau masyarakat agar memberikan informasi apabila terjadi kejadian yang sama nantinya. Saya minta kepala desa untuk tanggap, menyelesaikan permasalahan terkait isu santet ini," kata Maskur.
Guna mengamankan proses evakuasi harta benda korban, kepolisian turut memberikan pengamanan. Harta benda yang berada di dalam rumah diangkut ke kendaraan pikap untuk dibawa ke tempat tinggal sementara korban.