Sabtu, 14 August 2021 12:40 UTC
Ismail (72), warga Jalan Tambak Pring Barat I Nomor 46, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya terus concern memberikan intervensi kepada warga Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Intervensi itu salah satunya telah diberikan kepada Ismail (72), warga Jalan Tambak Pring Barat I Nomor 46, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.
Kepala Dinsos Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan bahwa sebelumnya Ismail berharap dapat tinggal di UPTD Griya Werda. Alasannya, karena semenjak istrinya meninggal dunia, ia harus tinggal sendiri di rumah kos.
"Jadi istrinya bapak Ismail ini sudah meninggal sekitar 3 minggu yang lalu. Kemudian atas permintaan sendiri, dia minta agar ditempatkan di Griya Werda," kata pria yang akrab disapa Anang itu, Sabtu 14 Agustus 2021.
Ia menjelaskan, sebenarnya Ismail masih memiliki 2 orang anak. Namun, sepengakuan klien, kedua anaknya tersebut sudah hilang kontak dan tidak diketahui keberadaannya.
Baca Juga: Dinsos Jatim Masih Kordinasikan Kebijakan Baru Pasien Meninggal Karena Covid-19
"Beliau (Ismail) punya anak 2 tapi sudah hilang kontak. Di mana keberadaan 2 anaknya itu sampai sekarang tidak diketahui," ia mengungkapkan.
Selama ini, Anang menyatakan bahwa Ismail tinggal mengontrak rumah di Jalan Tambak Pring Barat I Nomor 46, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya. Namun setelah istrinya berpulang, ia merasa sendiri dan ingin memiliki teman di usia renta. "Jadi beliau (Ismail) memang menginginkan untuk bisa tinggal di Griya Werda," ia menuturkan.
Oleh sebab itu, Dinsos Surabaya bersama jajaran kecamatan serta beberapa elemen sosial, langsung bergerak cepat untuk mewujudkan harapan dari kakek berusia 72 tahun itu. Alhasil, pada Sabtu 14 Agustus 2021, Ismail pun dijemput ke rumah kosnya untuk selanjutnya tinggal di UPTD Griya Werda.
"Mulai hari ini beliau (Ismail) sudah tinggal di Griya Werda. Sebelum dibawa ke sana, beliau juga sudah mengikuti swab di Puskesmas pada Jumat (13 Agustus 2021) kemarin," ia menjelaskan.
Baca Juga: Sejahterakan Warga Surabaya, Pendamping PKH, BPNT, dan Dinsos Berkolaborasi Samakan Data
Sementara, Ismail sendiri mengaku jika sebelumnya tinggal di rumah sewa berukuran sekitar 3×4 meter. Rumah sewa ini merupakan hasil sumbangan sukarela dari warga. Sementara untuk kebutuhan makan, ia telah mendapatkan bantuan permakanan dari pemkot. "Saya sangat berterima kasih, warga sekitar juga sangat peduli," kata Ismail.
Ismail juga mengaku, sebenarnya ia masih memiliki 2 orang anak. Namun kedua anaknya itu sudah berkeluarga dan tinggal jauh terpisah dengannya. "Anak-anak saya sebenarnya sudah coba dihubungi, dibantu oleh warga beberapa kali tapi tetap tidak bisa terhubung," ia memaparkan.
Makanya, ia berharap dapat tinggal di Griya Werda untuk mengisi hari di masa tuanya. Apalagi di Kota Surabaya sendiri, Ismail mengaku tidak memiliki saudara. Sedangkan untuk bekerja, tubuhnya juga sudah tidak kuat lagi. "Di Surabaya ini saya tidak punya saudara. Usia saya juga sudah tua, sulit untuk bekerja," ia menuturkan.
Kini, kakek berusia 72 tahun ini pun bisa bernapas lega. Sebab, ia bisa tinggal dan menetap di UPTD Griya Werda.