Logo

Sejahterakan Warga Surabaya, Pendamping PKH, BPNT, dan Dinsos Berkolaborasi Samakan Data

Reporter:,Editor:

Minggu, 08 August 2021 07:40 UTC

Sejahterakan Warga Surabaya, Pendamping PKH, BPNT, dan Dinsos Berkolaborasi Samakan Data

BANSOS: Salah seorang warga Kota Surabaya yang menerima bantuan paket beras dari kemensos yang disalurkan lewat Pemkot Surabaya, Rabu 29 Juli 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Para pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) se-Surabaya, pendamping BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) Surabaya, dan jajaran Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya berkolaborasi juga bersinergi menyamakan data demi menyejahterakan warga Kota Surabaya.

Sebagai informasi, para pendamping PKH dan BPNT itu melakukan survei ke bawah hingga menghasilkan sebuah data. Nah, Pemkot Surabaya sendiri juga melakukan survei ke bawah untuk mencari data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Diharapkan survei dan data mereka tidak tumpang tindih dengan milik pemkot. “Sehingga saya berharap data ini bisa dikomunikasikan dengan kami, bisa menjadi satu," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Jadi, nanti ke depan semua data menjadi satu bagian sebagai rumah besar atau rumah bersama yang ada di bawah naungan Dinsos, sehingga lebih gampang untuk menentukan keluarga ini dapat apa dan keluarga itu dapat apa. Mulai hari ini tidak ada yang jalan sendiri-sendiri di Surabaya, semuanya menjadi satu untuk umat Surabaya,” imbuhnya.

Baca Juga: Pendamping PKH di Surabaya Bakal Berkantor di Kelurahan

Oleh karena itu, ke depan setiap kelurahan ada pendamping PKH, pendamping BPNT, LPMK serta jajaran Dinas Sosial Surabaya. Mereka akan menjadi satu kesatuan sebagai tim untuk mencari data warga tidak mampu sekaligus bersama-sama menyejahterakan warga tersebut.

“Jadi, semuanya ini jadi tim di tingkat kelurahan, sehingga apabila ada 100 warga di kelurahan tertentu yang tidak mampu, maka bisa didiskusikan dalam tim ini, warga ini cocoknya dikasih PKH, warga ini dikasih BPNT, termasuk juga bantuan dari pemkot,” ia menjelaskan.

Dengan cara ini, maka pemberian bantuan dari pemerintah akan bisa merata dan tidak bertumpu di satu keluarga saja. Bahkan, yang paling penting bantuan itu bisa merata dan tepat sasaran pada keluarga yang memang membutuhkan.

Baca Juga: 6 Ribu Kilo Paket Beras Bantuan dari Kemensos Disalurkan ke Warga Surabaya Terdampak Covid-19

“Saya sudah konsultasi kepada Bu Mensos (Menteri Sosial Tri Rismaharini), jika keluarga itu sudah mendapatkan PKH, jangan sampai mendapatkan lagi BPNT atau pun bantuan dari daerah, supaya keluarga yang lain juga dapat. Ayo bersama-sama menjadi satu bagian sehingga ke depannya bisa bermanfaat bagi warga Surabaya,” ia mengungkapkan.

Menurut Eri, pemerintah dan tim itu dikatakan berhasil apabila warga yang berpenghasilan rendah itu sudah lulus dan lepas dari kelompok warga yang berpenghasilan rendah. Artinya, warga tersebut sudah bisa dikatakan mampu. “Fainsyallah dengan kekuatan gotong-royong dan kebersamaan ini, Insyallah kemiskinan di Surabaya bisa kita atasi,” ia menuturkan.

Oleh karena itu, ia meminta jajarannya untuk segera mengumpulkan mereka menjadi satu tim, lalu dibuatkan SOP yang jelas tentang klasifikasi warga berpenghasilan rendah beserta bantuan yang akan diberikan. Yang lebih penting lagi adalah data warga yang masuk dalam MBR, sekaligus targetnya berapa lama mereka harus lulus dari MBR.