
Reporter
Dyah Ayu PitalokaKamis, 25 April 2019 - 09:17
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya – Kanada menegaskan bekerjasama dengan Filipina, setelah Presiden Rodrigo Duterte menyatakan akan memerangi negara pimpinan PM Justin Trudeau, jika sampah yang berlabuh di Manila tidak segera diambil kembali.
“Kanada berkomitmen kuat untuk berkolaborasi dengan pemerintah Filipina untuk menyelesaikan masalah ini, dan mengetahui tentang putusan pengadilan yang memerintahkan sampah dikembalikan ke Kanada (tahun 2016),” kata pernyataan Kedutaan Kanada untuk Filipina, Rabu 24 April, dikutip dari Rappler, Kamis 25 April 2019.
“Komisi kerja kelompok teknis gabungan, terdiri dari petugas dua negara, sedang meneliti spektrum isu secara menyeluruh berkaitan dengan pemindahan sampah dalam jangka waktu tertentu,” kata pernyataan itu.
Pada Rabu, Menteri Lingkungan Kanada Catherine McKenna mengatakan jika solusi atas masalah ini, akan muncul pada beberapa minggu ke depan.
BACA JUGA: Karena Ribuan Kilo Sampah, Filipina Ancam akan Perangi Kanada
Ia juga mengatakan, jika ancaman bukanlah hal yang baik, menurut laporan CBC. “Kami butuh melakukan ini dengan cara yang positif. Hal pasti yang akan membawa kami berkembang. Ini telah menjadi dokumen beberapa lama. Kami sangat dekat dengan solusinya,” katanya.
Dalam pernyataan itu, Kanada juga menyebutkan adanya amandemen yang mengatur cara membuang sampah berbahaya, untuk mencegah konflik dengan Filipina terulang lagi, di tahun 2016.
“Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah Filipina untuk menjamin jika material sampah diproses dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” katanya.
Kedutaan juga menekankan jika Filipina dan Kanada akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik keduanya, di tahun ini.
BACA JUGA: PBB Rilis Negara Paling Bahagia di Dunia
“Hubungan ini dibangun di atas ikatan yang kuat antara manusia dengan manusia, kepentingan utama kita dalam hal politik, ekonomi dan relasi budaya, dan atas komitmen bersama kita atas perdamaian,” katanya.
Penyelundupan sampah dari Kanada yang dilakukan oleh importir swasta, telah menjadi masalah diplomatik berkepanjangan, sejak era Presiden Benigno Aquino III.
Bermula di tahun 2013, ketika 1.300 ton material sampah secara ilegal dikapalkan oleh perusahaan bermarkas di Ontario Chronic Incorported, menuju Filipina.
Tahun 2016, pengadilan Filipina memerintahkan agar Kanada mengambil sampah mereka kembali.
BACA JUGA: Aksi Ecoton Desak Australia Cegah Penyelundupan Sampah Plastik
Meskipun memancing kritik dari aktivis lingkungan, Kanada menolak untuk membawa kembali sampah ke negara mereka, menunjukkan ketidakcakapan penguasa, untuk memaksa eksportir swasta, agar membawa sampah mereka keluar dari Filipina.