Logo

Disperindag Jatim Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Libur Akhir Tahun

Reporter:,Editor:

Kamis, 10 December 2020 09:00 UTC

Disperindag Jatim Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Libur Akhir Tahun

Ilustrasi Komik Harga Kebutuhan Pokok di tengah pandemi. Komik: Siti

JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur telah menyiapkan antisipasi untuk menjaga stabilisasi harga menjelang libur panjang akhir tahun. 

Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan mengatakan, stabilisasi harga ini penting terkait dengan pembentukan inflasi. "Mengacu pada Permendag RI No 57 Tahun 2017, kita upayakan untuk mengendalikan pergerakan harga karena adanya kebijakan tentang Harga Eceran Tertinggi (HET)" ujar Drajat, Kamis 10 Desember 2020. 

Dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Jatim Nomor 71 Tahun 2020 tentang Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), juga diatur soal kontrol stabilisasi harga bahan pokok. 

Pemprov Jatim, kata dia, telah membentuk satuan tugas untuk mengendalikan harga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.

BACA JUGA: Disperindag Sebut Ada Tiga Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Jatim

Selain itu, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Bulog Divre V, serta dinas kabupaten/kota yang membidangi perdagangan dan pasar. "Komoditas seperti beras, gula pasir, daging sapi, minyak goreng, dan tepung yang stoknya mencukupi dan aman hingga sampai pelaksanaan natal dan tahun baru," ungkapnya. 

Data yang dikantongi Disperindag Jatim, stok di Bulog Divre V Jatim beras mencapai 229.698 ton, gula 223.490, minyak goreng 273.468 ton, dan tepung 75.840 ton. Sedangkan Dinas Peternakan Jatim stok daging ayam sejumlah 3410 ton, telur sejumlah 24.998 ton. 

Sementara, data Dinas Perkebunan stok gula 940.319,10 ton. “Dari data yang dihimpun melalui Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) memang ada kenaikan pada komoditas cabai," terangnya. 

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Terkontraksi Lebih Tinggi dari Nasional

Soal cabai ini, Drajat menjelaskan kenaikan terjadi karena penurunan jumlah pasokan. Selain itu masuknya musim penghujan serta adanya fenomena La Nina juga mempengaruhi. "Sementara untuk komoditas lain masih cukup terkendali,” ungkapnya. 

Sejauh ini Pemprov Jatim telah berupaya mengendalikan harga melalui gelaran Lumbung Pangan Jatim. Tak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan kegiatan pasar murah. 

Pun demikian, ia tetap mengimbau kepada dinas terkait yang ada di kabupaten/kota juga menggelar kegiatan pasar murah. "Selain itu monitoring dan koordinasi dari dinas beserta pihak terkait lainnya diharapkan dapat membuat distribusi kian lancar, ketersedian cukup, serta harga yang stabil," tandasnya.