Logo

Diskusi Bersama Anggota UCLG ASPAC, Risma Minta Kuatkan Kerjasama

Reporter:,Editor:

Selasa, 25 August 2020 00:00 UTC

Diskusi Bersama Anggota UCLG ASPAC, Risma Minta Kuatkan Kerjasama

RISMA. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akrab dipanggil Risma saat melakukan vidcon. Foto: Humas Pemkot Surabaya.

JATIMNET.COM, Surabaya - Bekerjasama dengan Dewan Kota Wellington dan Pemerintah Lokal Selandia Baru, New Zeland, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sekaligus Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac), menggelar pertemuan melalui video conference (vidcon) di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin 24 Agustus 2020.

Dalam pertemuan via daring tersebut, hadir pula Menteri Pemerintah Daerah Selandia Baru Nanaia Mahuta, Wali Kota Wellington Andy Foster, Presiden Local Government New Zeland (LGNZ) Stuart Crosby serta anggota UCLG se-Asia Pasific.

Pada kesempatan itu, wanita yang akrab disapa Risma ini didampingi oleh Sekretaris Jenderal UCLG Aspac Bernadia Irawati Tjandradewi, membahas peran Pemerintah Daerah dalam Membangun Komunitas yang Berkelanjutan di Dunia Pasca Covid-19.

Vidcon yang  berlangsung selama tiga jam itu, terbagi menjadi tiga sesi dengan masing-masing tema. Di antaranya yakni Dampak Global Covid-19, Perencanaan Ketahanan, Tantangan dan Pemulihan Covid-19, dan Berbagi Strategi Membangun Kembali Pengembangan Ekonomi Lokal.

BACA JUGA: Pimpin Rapat Bersama Anggota UCLG Aspac, Risma Bahas Tiga Bidang Dalam Tiga Kali Sesi

Dalam sambutannya, Risma mengungkapkan bahwa forum itu adalah salah satu acara besar UCLG Aspac yang digelar secara online. Selain itu, ia menjelaskan bahwa keberhasilan Selandia Baru dalam menangani wabah global menjadi inspirasi bersama. “Kita perkuat kerjasama yang efektif antar anggota. Terutama dalam memberikan respon secara cepat dan tepat dalam menghadapi Covid-19,” kata Risma, Senin 24 Agustus 2020.

Ia menjelaskan sejak April 2020 lalu, UCLG Aspac kerap menggelar webinar dengan membahas seputar pengalaman pada tiap kota dalam menangani pandemi Covid-19. Mulai dari penurunan proyeksi pendapatan daerah, ketersediaan data dan sinkronisasi dengan pemerintah pusat. 

Lalu kurangnya akses ke pasokan dan peralatan medis, memberi informasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan dengan baik juga menjadi perhatian tersendiri. “Ini beberapa tantangan umum yang muncul. Pasca Covid-19. Kemudian masalah ketahanan pangan juga harus dibenahi,” ia menuturkan.

Di kesempatan yang sama, Risma juga memaparkan bahwa anggota UCLG Aspac turut berkontribusi menggalang bantuan peralatan medis seperti masker medis dan termometer infra merah.

“Kami berterima kasih kepada Xi'an, Haikou, Yiwu, Guangzhou, dan Zhengzhou atas donasi yang telah diberikan ke beberapa kota anggota kami. Yakni di Indonesia, Filipina, Pakistan dan Bangladesh,” ia menguraikan.

BACA JUGA: Pemerintah Guangzhou dan UCLG Aspac Bantu 40 Ribu Masker untuk Surabaya

Risma pun memastikan bahwa pada masa melawan pandemi ini, ia bersama seluruh anggota UCLG Aspac terus menjaga semangat solidaritas. Bahkan ia menegaskan pertempuran melawan Covid-19 ini mungkin akan menghabiskan waktu yang tidak sebentar dan sulit.

 “Kami tidak akan meninggalkan siapa pun. Saya yakin bahwa pengalaman kami akan membantu kita semua dalam membangun kawasan Asia Pasifik yang lebih berkelanjutan dan tangguh. Itu dimulai dari kita dan kota kita,” ia mengungkapkan.

Sementara itu, Presiden Local Govermernt New Zeland (LGNZ) Stuart Crosby mengungkapkan, ia beruntung di Selandia Baru memiliki masyarakat yang mempunyai kesadaran tinggi akan kesehatan. Selain itu, ia juga mengungkapkan langkah-langkahnya seperti menutup wilayah lokal dengan karantina. Kemudian kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah juga terus dilakukan.

“Pemerintah juga memberi stimulasi secara ekonomi bagi para pekerja yang terdampak dengan memberikan berbagai proyek untuk dikerjakan. Itu dikerjakan selama periode beberapa bulan hingga tahun-tahun ke depan,” ia memungkasi.