Disbudpar Bakal Terapkan Sistem Zonasi Hotel di Surabaya

A. Baehaqi

Reporter

A. Baehaqi

Sabtu, 26 Januari 2019 - 13:37

disbudpar-bakal-terapkan-sistem-zonasi-hotel-di-surabaya

Pengunjung berfoto di depan mural Yello Hotel: Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya bakal menerapkan sistem zonasi untuk hotel.

"Kami akan melakukan sistem zonasi untuk hotel di Surabaya. Harus dibagi hotel-hotel tersebut," ujar Kepala Disbudpar Surabaya Antiek Sugiharto, Sabtu 26 Januari 2016.

Menurutnya, sistem zonasi ini untuk mempertahankan okupansi hotel. Sebab, selama ini ada laporan terkait penurunan rata-rata okupansi hotel, meski tidak keseluruhan.

BACA JUGA: Bisnis Hotel Tahun 2019 Kian Berat

Ia berharap, sistem zonasi bisa menjadi solusi terhadap penurunan okupansi kamar hotel yang juga dikeluhkan Perhimpunan Hotel dan Retoran Indonesia (PHRI).

“Sistem zonasi hotel ini akan mengatur jarak antar hotel. Begitu juga dengan rating hotel sesuai bintangnya,” ujar Antiek.

Saat ini, kata Antiek, sedang dievaluasi semua aspeknya. Mulai jarak hotel hingga aktivitas masyarakat saat berkunjung ke Surabaya. Dari situ, bisa ditentukan lokasi mana saja yang perlu dan tidak perlu dibangun sebuah hotel," bebernya.

BACA JUGA: Pemkot Yogyakarta Cabut Moratorium Pembangunan Hotel

Antiek menginformasikan pengunjung hotel di Surabaya meningkat di setiap tahunya. Pada tahun 2018 jumlah peningkatan kujungan mencapai 26 ribu, sebelumnya pada tahun 2017 sebanyak 20 ribu kunjungan.

Sebelumnya, Ketua PHRI Jawa Timur Herry Siswanto mengatakan, tingkat okupansi hotel semakin berat setiap tahunnya. Pertumbuhan hotel yang terus bertambah mempengaruhi tingkat keterisian kamar. Di 2018, ia menyebutkan rata-rata hanya 68 persen. 

Persaingan antara hotel baru dengan lama tidak terelakkan lagi, sehingga perang harga sering terjadi.

BACA JUGA: Mural Masuk Hotel

“Belum lagi promosi yang luar biasa. Hotel lama tidak mau berisiko, kalau mengumbar sama dengan hotel baru mereka takut kehilangan pelanggan,” ungkap Herry Siswanto, Senin 14 Januari 2019. 

Herry berharap pertumbuhan perizinan bisa dimoratorium sampai bisnis perhotelan kembali membaik, terutama yang di Surabaya. Karena ia menilai persaingan hotel sampai sekarang tak cukup sehat.

“Banyak hotel bintang empat, ternyata harga justru mendekat ke bintang tiga. Ini semakin memperburuk persaingan hotel,” katanya.

Baca Juga