Logo

Diresmikan, Fastaman Green Jadi Taman Edukasi Berkonsep Urban Farming Pertama di Sidoarjo

Reporter:,Editor:

Senin, 28 March 2022 07:40 UTC

Diresmikan, <em>Fastaman Green </em>Jadi Taman Edukasi Berkonsep <em>Urban Farming </em>Pertama di Sidoarjo

Taman Edukasi Fastaman Green, Minggu 27 Maret 2022, di Perumahan Taman Pinang Indah Blok F, Sidoarjo. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Sidoarjo - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meresmikan Taman Edukasi Fastaman Green, Minggu 27 Maret 2022, di Perumahan Taman Pinang Indah Blok F, Sidoarjo.

Sebagai informasi, Fastaman Green merupakan Taman Edukasi berkonsep urban farming yang mencakup pengetahuan, pariwisata, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan dapat dinikmati oleh segala usia.

Dalam sambutannya, bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu mengaku sangat bangga sekali dengan warga Taman Pinang Indah khususnya RW. 06, atas terbentuknya Fastaman Green. Pasalnya, sebelum disulap menjadi Taman Edukasi, awalnya lokasi tersebut hanyalah fasum (fasilitas umum) yang terbengkalai.

Baca Juga: Lahan BTKD Tambak Wedi Dimanfaatkan untuk Urban Farming

“Jadi ini salah satu Taman Edukasi sekaligus pengenalan urban farming pertama kali di Kabupaten Sidoarjo yang dari hulu sampai hilir, dari dan untuk RT setempat, sangat bermanfaat,” kata Gus Muhdlor, Minggu 27 Maret 2022.

Ia pun berharap ke depan Fastaman Green bisa dikloning menjadi prototipe yang kemudian juga bisa dikembangkan di daerah atau perumahan lain yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga, isu ketahanan pangan yang beberapa hari ini menjadi konsen khusus bahkan oleh KPK, Kementerian Desa, dan sebagainya bisa terjawab

“Sampai dianggarkan wajib 20 persen. Ketahanan pangan ini di beberapa desa terutama di daerah perkotaan Waru, Gedangan, Buduran, dan Sidoarjo Kota untuk mencari sawah susah. Sehingga kemungkinan ketahanan pangan hanya bisa dijawab dengan adanya urban farming,” ia mengungkapkan.

Baca Juga: Pengembangan Urban Farming dan Diversifikasi Pangan Kota Surabaya

Menurut Gus Muhdlor, Fastaman Green bisa menjadi tempat edukasi, belajar, sekaligus tempat bagi teman-teman untuk bisa ‘menconteknya’ dan mengaplikasikannya di daerah lain di Kabupaten Sidoarjo.

“Tentunya disesuaikan dengan potensi dan keunggulan desanya. Ini sudah bagus, harus disupport dan kemudian bisa dikloning bersama,” ia menuturkan.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meresmikan Taman Edukasi Fastaman Green, Minggu 27 Maret 2022, di Perumahan Taman Pinang Indah Blok F, Sidoarjo. Foto: Restu

Lebih lanjut, sebagai bentuk support dari Pemkab Sidoarjo, nantinya Dinas Pertanian Sidoarjo siap mensuplai bibit dan membantu perbaikan dari Fastaman Green. Sedangkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo akan mensuplai pupuknya.

“Sekali lagi ini jangan berhenti di sini! Bisa dikloning di daerah lain dengan sistem yang sama. Dan saya yakin semuanya bangga karena awalnya ini fasum yang terbengkalai, kemudian dirubah menjadi fasum yang produktif dan dinikmati oleh warga sekitar,” ia menekankan.

Sementara Ketua RW. 06 Taman Pinang Indah, Sidoarjo, Wahyu Purwanto menjelaskan bahwa sebenarnya Fastaman Green ini merupakan hasil kolaborasi antara warganya dengan generasi muda di wilayahnya, yang kemudian disebut dengan Youth of Fastaman.

Baca Juga: Maksimalkan Lahan, Pemkot Surabaya Dorong Warganya Lakukan Urban Farming

“Awalnya fasum tamannya sebelum jadi begini itu kusam, kumuh. Kemudian saya melihat sebelah rumah saya itu di atas rumahnya bikin hidroponik dan berhasil. Munculah ide untuk memanfaatkan fasum ini menjadi lahan yang bermanfaat dan produktif bagi masyarakat. Akhirnya kami bikin Taman Hidroponik dan jadi seperti Taman Edukasi Fastaman Green ini,” kata Wahyu.

Ia pun menjelaskan alasannya melibatkan anak-anak muda di wilayahnya untuk turut serta menjadi bagian dari Youth of Fastaman. Menurutnya, Taman Edukasi ini nantinya selain akan digunakan untuk pendidikan serta edukasi sekolah-sekolah, juga kemudian arahnya akan ke bisnis.

“Intinya, ke depan mau tidak mau juga akan ke situ (bisnis). Nantinya semua hotel dan restoran di Sidoarjo akan kami kumpulkan agar mengambil hidroponik dari kami. Tapi karena kami sudah tua, jadi kita mencari lima orang anak muda Youth of Fastaman ini untuk melanjutkan. Kita memberi subsidi ini selama tiga bulan ke depan, setelah itu sudah harus GO… tanpa subsidi,” ia menguraikan.

Baca Juga: Budidaya Padi di Balai Kota Surabaya Jadi Contoh Urban Farming

Senada dengan Wahyu, Ketua Youth of Fastaman Glassyderia berharap bahwa Taman Edukasi berkonsep urban farming ini dapat menjadi UMKM yang bisa menyuplai ke berbagai tempat usaha dari segi pertanian, perikanan, dan peternakannya.

“Karena kami memiliki petani binaan di beberapa kota. Seperti di bidang sayuran, kami ada petani binaan di Trawas. Kemudian, cabai dari Kediri, ikan gurami kami mengambilnya dari Tulungagung, dan telurnya dari Blitar. Jadi Fastaman ini hanya etalasenya saja, hanya showcase, untuk suplai yang volumenya besar kami mengambilnya dari petani binaan itu,” kata Glassyderia.

Ia mengaku menjadikan hal tersebut sebagai wadah untuk mengembangkan jiwa kewirausahaannya sebagai Youth of Fastaman. “Selain itu, juga untuk meningkatkan jiwa kepedulian kami terhadap lingkungan. Jadi kami sebagai pelopor urban farming, kami dapat menginspirasi yang muda lainnya,” ia memastikan