Logo

Dipastikan Limbah Medis, DLH Jombang Berdalih Sudah Panggil Rumah Sakit

Reporter:,Editor:

Selasa, 21 March 2023 23:00 UTC

Dipastikan Limbah Medis, DLH Jombang Berdalih Sudah Panggil Rumah Sakit

Kantong Infus yang digunakan untuk memberikan cairan kepada pasien ditemukan di sekitar pekarangan milik warga. Foto: Sarep/Dokumen

JATIMNET.COM, Jombang - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, memastikan sampah rumah tangga yang dibuang di lahan milik warga adalah limbah medis berasal dari rumah sakit di wilayah Mojoagung. 

Selain itu DLH Jombang juga menemukan sampah atau limbah medis, yang bercampur dengan sampah rumah tangga rumah sakit saat melakukan sidak pada Selasa 21 Maret 2023. 

Kepala DLH Jombang, Miftahul Ulum tidak menampik jika ditemukan sampah atau limbah medis diantara tumpukan sampah konsumsi pasien. Keberadaan limbah atau sampah medis ini, ia tidak mengetahui apakah ada faktor kesengajaan atau ketidaksengajaan. 

Namun, menurut Ulum, limbah medis tidak boleh dibuang sembarangan. Karena, dapat membahayakan lingkungan maupun masyarakat. 

Baca Juga: Warga Sesalkan RS di Mojoagung Jombang Buang Limbah Medis Sembarangan 

"Limbah medis itu ada, memang ada, cuma gak mendominasi, contoh Jarum suntik. Dari jumlah (temuan limbah medis) tadi gak signifikan. Tapi ya gak boleh (dibuang sembarangan), karena kalau limbah medis kan harus dihancurkan,” kata Ulum, Selasa 21 Maret 2023 petang. 

Diungkapkan mantan Kadis PUPR Jombang ini berdalih, kalau DLH telah sudah memanggil pihak rumah sakit di Mojoagung, dan meminta supaya tidak membuang sampah medis sembarangan. 

Seperti yang pernah dikatakan Direktur rumah sakit PKU Muhammadiyah Mojoagung, Erika Widayanti Lestari, pihaknya mengembalikan persoalan sampah rumah sakit tersebut ke DLH. 

"Saya kembalikan ke DLH, karena dari pihak LH tidak memberi fasilitas. Sudah pernah (pengajuan) dan kita mendatangi ke LH," tuturnya saat dikonfirmasi pada Selasa 14 Maret 2023 lalu. 

Baca Juga: Limbah Medis Rumah Sakit Buang Sembarangan Bikin Resah Warga, Rumah Sakit Tuding DLH Jombang Aneh 

Erika menjelaskan jika dulu pihaknya sudah berusaha komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, terkait pengelolaan sampah konsumsi pasien. 

"Kita sudah mendatangi ke LH sana, karena akreditasi itu harus ada MoU dengan pihak LH. Kalau pengalaman di Kediri, LH nya jalan, bak sampah dari LH nya langsung," kata dia menegaskan. 

Kedatangan pihaknya ke DLH kala itu mendapat jawaban keterbatasan armada. Ia menyebut, pihak DLH tidak ada kendaraan yang mau ambil sampah ke RS langsung. "Karena DLH-nya gak sanggup, akhirnya kita disuruh nyari sendiri," tutur Erika.

Baca Juga: Limbah Medis Bertebaran di Sungai Probolinggo

Karena tidak mendapatkan solusi dari DLH Jombang, kemudian Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mojoagung, Sirojul Anam mempertemukan dengan kepala Desa (Kades) Mancilan, Atim Riduwan.

Melalui Sirojul itulah, RS bermitra dengan untuk pembuangan sampah dengan Desa Mancilan. Kala itu, Kades disebut Erika, mengaku mempunyai tempat pembuangan sampah (TPS).

Hingga didapati kesepakatan sampah pasien diambil pihak desa Mancilan, dan pihak rumah sakit memberikan kompensasi sekitar Rp1,5 juta per bulan kepada desa. "Ya Rp 1,5 juta, pak Kades mintanya dulu gak segitu, karena masih baru kita tawar Rp1,5 juta dulu," ungkap Erika.