Rabu, 08 January 2020 07:41 UTC
Foto: Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya memastikan jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang 2019 turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan jumlah penderita tahun 2018 mencapai 300 pasien. Sementara pada tahun 2019 turun menjadi 200 penderita.
“Jumlah itu (200 pasien) dihitung periode Januari-Agustus, sedangkan pada periode September sampai Desember 2019 tidak ada pasien,” kata wanita yang akrab disapa Feni, Senin 6 Januari 2020.
BACA JUGA: Dinkes Surabaya Sosialisasikan Perda KTR di Untag
Data tersebut menunjukkan Pemkot Surabaya mampu menurunkan penyakit DBD. Menurut Feni, keberhasilan itu tidak lepas dari kesadaran masyarakat terkait pencegahan demam berdarah.
“Saat ini masyarakat semakin sadar, bagaimana mencegah demam berdarah, dan itu berkat bimbingan camat, Muspika maupun pihak puskesmas,” Feni menambahkan.
Kendati demikian, tahun 2020 ini Dinkes Surabaya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Terutama periode Januari hingga April. Pasalnya penyakit DBD sering muncul pada bulan-bulan tersebut.
“Pada periode itu, demam berdarah sangat tinggi. Wabah bisa mencapai antara 31 sampai 51 kejadian,” kata Feni.
BACA JUGA: Tekan Jumlah ODHA, Pemkot Surabaya Tingkatkan Layanan Puskesmas
Selain memberi imbauan, Febria juga meminta masyarakat berhati-hati terhadap penyakit leptospirosis. Pasalnya, penyakit yang disebabkan virus dari urine hewan ini paling umum terjadi selama musim hujan.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini telah membuat surat edaran pencegahan penyakit leptospirosis. Dalam surat edaran tersebut juga dibarengi dengan pemberantasan sarang nyamuk
Namun sejauh ini, lanjut Feni, belum ada laporan masyarakat yang terkena leptospirosis maupun DBD. “Leptospirosis sampai minggu kedua Januari ini belum ada laporan. Begitu juga dengan DBD, update-nya kan tiap hari,” terang Febria.
