Logo

Dinkes Surabaya Sosialiasi Pencegahan Virus Corona di CFD

Reporter:,Editor:

Minggu, 01 March 2020 14:45 UTC

Dinkes Surabaya Sosialiasi Pencegahan Virus Corona di CFD

VIRUS CORONA: Dinkes Kota Surabaya melakukan sosialisasi pencegahan mewabahnya virus Corona, salah satunya seperti di acara Car Free Day (CFD) Taman Bungkul. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan sosialisasi pencegahan mewabahnya virus Corona, salah satunya seperti di acara Car Free Day (CFD) Taman Bungkul dan Tunjungan.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, kegiatan sosialisasi yang dilakukan itu di 14 titik dan didukung 63 puskesmas se-Surabaya. Dengan cara membagikan selebaran brosur, berisikan mengenai informasi tentang virus corona, dan tentang penyebarannya juga cara pencegahannya.

"Kita sampaikan ke warga, apa itu Corona, gejalanya seperti apa, kemudian apa yang harus diperhatikan,” kata wanita yang kerap disapa Feny ini saat melakukan sosialisasi kepada para pengunjung CFD di Taman Bungkul, Minggu 1 Maret 2020.

Dia mengungkapkan, kegiatan sosialisasi pencegahan penyebaran virus Corona di CFD mendapat respon positif masyarakat. Hal itu terlihat dari antusiasme dari anak-anak, kalangan remaja hingga ibu-ibu menirukan cara mencuci tangan yang benar guna mencegah penularan penyakit, diperagakan para petugas dari Dinkes.

BACA JUGA: WHO: Indonesia Mampu Merespons Wabah Virus Corona

"Pemkot menekankan kewaspadaan kepada masyarakat agar tak tertular (penyakit), tak hanya virus Corona. Untuk itu, kita sampaikan etika batuk, perilaku hidup sehat dan bersih, gizi seimbang, kemudian cara memakai masker,” katanya.

Menurut dia, sosialiasi pencegahan virus corona itu akan dilakukan secara intensif. Apalagi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga telah mengeluarkan surat edaran perihal virus Corona ke RT/RW, perkantoran, mall, pertokoan dan apartemen.

"Sosialiasi juga kita lakukan ke sekolah-sekolah, mulai di tingkat SD hingga SMP, agar mereka menjadi promotor keluarganya. Apa yang kita sampaikan ditularkan ke keluarganya. Seperti pentingnya mencuci tangan,” terangnya.

Pemkot Surabaya, kata Feny, sebenarnya telah menjalin koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, untuk mendapatkan data  warganya yang pulang dari luar negeri.

BACA JUGA: Ini Cerita di Balik Mahasiswa Probolinggo Sepulang Dari Cina Mengenai Virus Corona

Dari data yang diterima, Dinkes melakukan pemantauan langsung, meski sebelumnya KKP telah memeriksa suhu tubuh para pendatang melalui alat pendeteksi virus Corona yang bernama “Thermal Scanner” begitu mereka tiba di tanah air.

"Jika mengetahui ada warga yang sepulang dari luar negeri terinfeksi penyakit, sampaikan ke puskesmas. Sehingga bisa segera ditangani, dan bisa diperiksa apa ada tanda-tanda gejala Corona,” tambahnya.

Plt Dirut RS Soewandie ini juga meminta masyarakat untuk selalu waspada. Pasalnya, di luar negeri kasus virus Corona begitu tinggi. Untuk itu, seluruh Puskesmas di Surabaya wajib melakukan pemantauan terhadap warganya yang baru pulang dari luar negeri. 

Puskesmas setempat melakukan pemeriksaan rutin, mulai pemeriksaan secara umum hingga pemantauan suhu tubuh  selama 14 hari. "Di masa inkubasi (virus Corona) selama 14 hari. Apabila ada demam, batuk, sesak nafas segera dirujuk ke rumah sakit,” katanya.