Logo

Ini Cerita di Balik Mahasiswa Probolinggo Sepulang Dari Cina Mengenai Virus Corona

Reporter:,Editor:

Rabu, 29 January 2020 11:25 UTC

Ini Cerita di Balik Mahasiswa Probolinggo Sepulang Dari Cina Mengenai Virus Corona

PEMULANGAN: Virliana Yuniar (20), Mahasiswa di Negara China Saat Ditemui di Rumahnya, di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Seiring meningkatnya sebaran virus corona di Negara Cina, hingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Para mahasiswa Indonesia yang masih terjebak di negara tirai tersebut kini berharap pemerintah membantu mempermudah kepulangan mereka ke tanah air.

Seperti diungkapkan Virliana Yuniar (20), mahasiswi Fuzho University yang berhasil pulang ke Indonesia. Menurut dia, saat ini banyak rekannya yang terjebak di Cina berharap bisa pulang ke Indonesia.

Ditemui di rumahnya di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Virli panggilan akrabnya menyampaikan, yang dibutuhkan para rekannya di Cina bukanlah bantuan makanan atau pun uang. Namun bantuan pemerintah mempermudah proses pemulangannya ke tanah air.

BACA JUGA: Fakta di Balik Virus Corona

“Untuk makanan para mahasiswa sebenarnya masih bisa dicari. Uang pun rata-rata mereka sudah ada. Hanya saja terkait akses pulang ke tanah air, itu yang sangat sulit,” kaa Virli, Rabu 29 Januari 2020.

Putri pasangan Muhammad Erjik dan Purwati tersebut menjelaskan, jika rekannya sesama mahasiswa asal Indonesia yang berada di Cina, ada sekitar 94 orang. Sedangkan mahasiswa asal Probolinggo sendiri ada sekitar tujuh orang. Seluruhnya tersebar di sejumlah universitas di Cina.

Virly mengungkapkan, tempat tinggalnya di Cina berada di daerah Fujian Kota Fuzho, jaraknya cukup jauh dari Kota Wuhan atau daerah yang pertama kali munculnya virus corona.

BACA JUGA: Waspada Virus Corona, RSUD dr Soedono Madiun Siapkan Ruang Isolasi 

“Kalo jaraknya dari Kota Wuhan, jika ditempuh dengan kereta cepat membutuhkan waktu sekitar 13 jam,” katanya.

Sementara Muhammad Erjik mengungkapkan, demi memulangkan anaknya Virli ke tanah air, harus menggunakan dana pribadi agar lolos dari sebaran virus corona. Namun demikian, proses pemulangan anaknya tak berjalan mulus.

Mulai take off dari bandara Shanghai, pesawat anaknya masih transit di Hongkong, kemudian transit di Malaysia. Selanjutnya, baru setelah itu menuju Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. Selama perjalanan tersebut, anaknya masih harus menjalani 3 kali pemeriksaan kesehatan oleh petugas bandara.

“Dapat informasi anak saya di izinkan pulang pihak kampus, saya langsung pulangkan menggunakan dana pribadi. Dengan tujuan agar ia selamat dari sebaran virus corona,” katanya.