Jumat, 05 June 2020 05:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Adanya temuan kasus positif Sars CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 saat acara pelantikan pengawas dan kepala sekolah dilakukan Pemprov Jatim di Surabaya pada 20 Mei lalu membuat Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Ponorogo gusar.
Sebab, di Ponorogo terdapat 18 orang yang berangkat mengikuti pelatikan. Mereka terdiri 13 pengawas dan sisanya adalah kepala sekolah.
“Pelacakan siapa saja yang berangkat sudah dilakukan, dan juga sudah dilakukan rapid tes pada semua yang berangkat dengan hasil semuanya non reaktif,” kata Kasi SMA/SMK Cabdindik Jatim Wilayah Ponorogo, Eko Budi Santoso, Jumat 5 Juni 2020.
Ia menuturkan, sejumlah pengawas dan kepala sekolah yang dilantik di Surabaya sebenarnya berangkat secara bertahap dan bergelombang. Namun ia tidak tahu persis kapan dan siapa saja yang berangkat ke acara pelantikan di Surabaya.
BACA JUGA: Peserta Pelantikan Kepala SMA/SMK di Jatim Diduga Positif Covid-19
“Insyaallah yang berangkat dari Ponorogo tidak berbarengan dengan ditemukan kasus positif tersebut,” tutur Eko.
Dia menyampaikan peserta yang berangkat saat pelatikan kini sudah diserahkan kepada dinas kesehatan setempat untuk dilakukan pengecekan kesehatan dan pemantauan untuk isolasi mandiri selama 14 hari sejak dilakukan rapid tes. “Magetan hasilnya juga non reaktif,” ujar Eko.
Ia memastikan jika seluruh peserta yang berangkat ke Surabaya juga akan kembali dilakukan rapid tes kedua setelah isolasi mandiri. Hal ini dilakukan guna memastikan benar-benar tidak ada kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 ataupun menjadi pasien ODP, PDP.
BACA JUGA: Dindik Jatim Pastikan Salah Satu Pengawas SMK yang Dilantik Positif Covid-19
Bahkan para pegawai Cabdindik termasuk dirinya sampai hari ini masih melakukan kerja dari rumah setelah kabar kasus terkonfirmasi Corona tersebut menyeruak. Hal ini dilakukan untuk menimimalisir adanya kontak dengan dengan pegawai yang berangkat dalam acara pelantikan tersebut.
“Was-was juga, jadi sebisa mungkin kita kurangngi interaksi dengan pegawai yang sebelumnya berangkat ke Surabaya,” jelas Eko.
Diberitakan sebelumnya pelantikan 240 kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK negeri sejatim yang dilaksanakan di Surabaya terdapat pasien yang terkonfirmasi positif Corona, yakni salah satu pengawas sekolah di Mojokerto.