Rabu, 13 November 2019 08:48 UTC
BABI. Para peternak babi di Kabupaten Blitar mendapat surat edaran dari dinas peternakan setempat untuk menjaga kebersihan kandang. Foto: Yosibio
JATIMNET.COM, Blitar – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar mengantisipasi adanya virus kolera babi di wilayahnya menyusul banyaknya kasus kematian babi di Sumatra Utara.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Adi Andaka mengatakan, dinas sudah mengeluarkan surat edaran kepada camat dan peternak babi. Edaran berisi antisipasi penyebaran virus hog cholera yang ditemukan di Sumatra Utara maupun virus african swine fever (ASF) atau flu babi Afrika.
“Peternak babi diminta meningkatkan biosecurity kandang babi, untuk mencegah adanya virus yang menyerang babi,” kata Adi Andaka, Rabu 13 November 2019.
BACA JUGA: Virus Flu Afrika Ditemukan pada Babi di Filipina
Adi berharap, peternak babi memperhatikan kondisi kebersihan kandang serta ada larangan masuk selain petugas agar bisa mencegah adanya penyakit maupun virus yang menjangkiti babi.
Adi memastikan, selain biosecurity kandang, pihaknya juga akan mengintensifkan penyemprotan disinfektan untuk mencegah adanya virus pada babi. Selain itu, dinas juga akan mengintensifkan pengawasan hewan ternak babi di Kabupaten Blitar agar tidak ada babi yang terjangkit virus ini.
BACA JUGA: Wisata Siraman Gong Kiai Pradah Setiap Maulid di Blitar
"Yang lebih penting lagi tidak memasukkan babi dari luar daerah. Mending yang ada saja dimaksimalkan perkembangbiakannya," tegas Adi.
Data dinas menyebut, populasi Babi di Kabupaten Blitar mencapai 7.260 ekor yang tersebar di beberapa daerah. Populasi babi tertinggi berada di Kecamatan Kademangan, mencapai 3.800 ekor.