Selasa, 01 June 2021 03:00 UTC
VAKSIN COVID. Petugas kesehatan di Surabaya menyuntikkan vaksin Covid-19 pada warga lanjut usia. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat angka harian rata-rata kasus positif atau positivity rate Covid-19 di Kota Pahlawan di bawah 5 persen. Artinya, pandemi Covid-19 di Kota Surabaya terkendali, meski ada kenaikan kasus pasca libur Lebaran.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan pasca libur Lebaran 2021, memang ada kenaikan kasus Covid-19. Dalam sehari, tercatat ada 20 hingga 21 kasus Covid-19 pasca Lebaran. Sedangkan sebelum lebaran, tercatat ada sekitar 16 kasus Covid-19 dalam satu hari.
"Positivity rate 5 persen ke bawah. Kalau kenaikan ada, tapi masih terkendali. Yang biasanya sehari itu 16 (kasus), sekarang bisa 20 sampai 21 kasus baru se-Surabaya," kata Febria, Senin, 31 Mei 2021.
Ia menyebut kenaikan kasus Covid-19 ini terjadi H+14 pasca libur Lebaran. Meski ada kenaikan kasus Covid-19, namun rata-rata kapasitas tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit Surabaya tetap terkendali. Data Dinkes Surabaya mencatat BOR di RS saat ini sekitar 14 persen.
BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran, SE Bagi Perusahaan Diterbitkan
"Sebelum Lebaran, BOR di RS sekitar 13 persen, sedangkan pasca Lebaran sekitar 14 persen," ia mengungkapkan.
Menurut Febria, ditemukannya kenaikan kasus Covid-19 ini berkat masifnya tracing (pelacakan) yang dilakukan petugas Puskesmas bersama Satgas Covid-19 di kelurahan. Bagi dia, ketika semakin banyak ditemukan kontak erat, maka pandemi di Surabaya bisa semakin terkendali.
"Jadi begitu kita menemukan satu (kasus) melalui swab, langsung kita lakukan tracing. Karena semakin banyak kita temukan kontak erat, insya Allah semakin terkendali," ia menerangkan.
Oleh karena itu, kegiatan swab massal di 31 kecamatan di Surabaya terus dimasifkan. Sebab, menurut dia, prinsip dari penanganan pandemi Covid-19 adalah melalui testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan).
"Swab massal terus kita lakukan. Bahkan, Puskesmas sampai tidak libur, hari Minggu sampai malam-malam, karena mereka harus mencari lansia (untuk dilakukan vaksin)," ia menegaskan.
BACA JUGA: Hari Lanjut Usia, Dinkes Surabaya Beri Vaksin Covid dan Periksa Kesehatan Lansia
Wanita yang akrab disapa Feny ini menyatakan bahwa petugas langsung mendatangi rumah warga atau door to door untuk memasifkan vaksinasi bagi warga lansia. Upaya ini dilakukan supaya warga lansia bersedia untuk mengikuti vaksinasi.
"Bagi lansia yang tidak mau itu kita datangi, kita door to door. Kita keliling, kita rayu, awalnya memang menolak, tapi setelah kita beri pengertian, akhirnya banyak yang mau," ia menguraikan.
Hingga hari ini, vaksinasi kepada warga lansia di Surabaya telah mencapai sekitar 83 persen. Sementara vaksinasi untuk pelayan publik telah mencapai 350 persen.
"Saya berharap akhir Mei 2021, tapi karena mundur sehingga akhir Juni baru bisa selesai 100 persen (vaksinasi) lansia," katanya.