Kamis, 07 November 2019 14:24 UTC
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluhkan besarnya biaya masuk produk ekspor Jawa Timur ke Uni Emirat Arab (UEA). Selama ini produk ekspor Jatim dikenai biaya 5 persen ke UEA. Ia berharap pada Kementerian Luar Negeri RI untuk mengupayakan agar biaya tersebut bisa turun.
"Ke Uni Emirat Arab kami kena biaya masuk 5 persen. Tetapi kalau melalui Singapura kami kena 2,5 persen. Kenapa?" tanya Khofifah usai bertemu dengan menteri luar negeri Australia Barat dan sejumlah konsulat jenderal yang akan ditempatkan di beberapa negara, Kamis 7 November 2019.
Mantan menteri sosial itu melihat, biaya masuk produk Jawa Timur jika lewat Singapura ke UEA lebih murah. Sebabnya, dari Singapura ke UEA tidak dikenakan biaya.
BACA JUGA: Khofifah Bebaskan Biaya Perawatan Korban Ambruknya Atap SDN Gadingrejo
Khofifah berharap biaya masuk bagi produk Singapura ini juga berlaku untuk Jawa Timur. Mudah-mudahan pintu lain ini bisa membantu menguatkan ekspor.
"Maka tadi saya sampaikan bolehkah kami dibantu dari Jatim ke Dubai juga 0 persen," ungkapnya.
Sebenarnya keinginan mantan menteri sosial Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla itu pernah disampaikan kepada pemerintah pusat.
BACA JUGA: Digagas Khofifah, Kementerian PUPR Ingin Ambil Alih Pembangunan Asrama Nusantara
"Siapa tahu Pak Sekjen Kemenlu (Mayerfas) kemudian membantu mengkomunikasikan kembali. Karena yang saya tahu Pak Presiden (Joko Widodo) dengan Putra Mahkota UEA (Abu Dhabi) dekat sekali," tuturnya.
Sementara itu, Sekjen Kemenlu Mayerfas mengakui industri manufaktur Jawa Timur menjadi penyumbang terbesar ekspor ke luar negeri dan ekspor perhiasan.
BACA JUGA: Sistem Zonasi Timbulkan Kesenjangan Nilai Antar Siswa
"99 persen ekspor perhiasan Indonesia dari Jatim. Tadi ibu sudah sampaikan dan harapannya pada konjen dan pimpinan kedutaan besar, untuk membantu Jatim memasarkan produk dagang maupun wisata dan investasi," kata Mayerfas.
Terkait permasalahan yang dinilai menghambat, pihaknya pun menyatakan siap menyelesaikan.
"Itu tadi arahan beliau sangat jelas. Ini yang bisa dilakukan, ini masalah, tolong selesaikan masalahnya," tandasnya.