Rabu, 06 November 2019 04:07 UTC
GRATISKAN PENGOBATAN. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat menjenguk ke rumah korban robohnya atap SDN Gentong, Gadingrejo di Kota Pasuruan, Selasa 5 November 2019. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjamin seluruh biaya pengobatan dan perawatan korban robohnya atap SDN Gentong, Gadingrejo di Kota Pasuruan, menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Bahkan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Pemkot Pasuruan untuk menanggung biaya pengobatan korban ambruknya atap SDN Gentong, Gadingrejo.
“Saya sudah sampaikan ke Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk memastikan bahwa semua korban yang dirawat di RS tidak boleh dikenakan biaya. Semua biaya ditanggung pemerintah provinsi,” ujar Khofifah melalui keterangan pers yang diterima Jatimet.com, Rabu 6 November.
BACA JUGA: Atap SDN Gentong Ambruk, DPRD Jatim Ingatkan Bantuan Psikologis pada Siswa
Selain bantuan pembiayaan, mantan menteri sosial itu juga siap memberikan pendampingan trauma healing dan konseling. Menurutnya, para korban tetap membutuhkan psikolog untuk menghilangkan trauma ketika kembali belajar di kelas.
“Kami memberikan kewenangan pada Pemkot Pasuruan untuk melakukan indentifikasi adakah anak-anak yang masih trauma pasca ambruknya SDN Gentong,” ungkap gubernur kelahiran Surabaya itu.
Informasi yang diterima Khofifah, dari kunjungan pada Selasa 5 November 2019 kemarin, beberapa wali murid menyampaikan bahwa anak-anak mengalami trauma. Mereka dibayangi kejadian yang berlangsung Selasa pagi.
BACA JUGA: Ambruk, Dua Korban Meninggal Tertimpa Atap Kelas SDN Gentong Pasuruan
Ia berharap dengan penanganan psikolog itu dapat menghilangkan trauma, sehingga membuat para siswa mau belajar kembali. Para pendamping dari psikolog ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan siswa agar bisa menghapus trauma.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya ananda IA dan juga guru pengajar SAW. Mari mendoakan keduanya agar diterima di sisi Allah SWT dalam keadaan husnul khotimah. Keluarganya diberi kesabaran, ketabahan dan ikhlas," tandasnya.
Sekadar diketahui, dalam insiden ambruknya atap SDN Gentong I, Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa 5 November 2019, menewaskan dua orang. Satu dari siswa dan satu guru.
