Jumat, 01 March 2019 23:46 UTC
Ilustrasi: Pixabay.com
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Ajakan diet kantong plastik gencar disuarakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam rangka mengurangi sampah di kabupaten di ujung Timur pulau Jawa ini. Ajakan tersebut dituangkan melalui surat edaran (SE) Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas yang dikeluarkan pertengahan Februari kemarin.
Isinya tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Anas mengatakan, saat ini sampah plastik telah menjadi permasalahan global yang menjadi perhatian nasional dan dunia. Banyuwangi ingin ikut berkontribusi untuk mengatasi isu tersebut dengan memulai langkah pengurangan penggunaan kantong plastik.
BACA JUGA: Belasan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Segera Beroperasi
“Kami menyadari, kalau harus meninggalkan penggunaan kantong plastik sepenuhnya, mungkin masih sulit. Dan tidak mungkin juga semua sampah plastik di daur ulang, pengurangan adalah kuncinya. Semua pihak harus berperan aktif dalam mewujudkan hal ini,” kata Anas Jumat 1 Maret 2019.
Berdasarkan data BPS, sampah plastik Indonesia mencapai 64 ton pertahun. Indonesia juga menduduki nomor dua di dunia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di laut.
Sementara di Banyuwangi sendiri berdasar hasil studi lingkungan komponen sampah warga, terdiri atas sampah plastik 25 persen dan 75 persen sampah organik.
BACA JUGA: Sampah Plastik hingga Kondom Bekas Mengapung di Tepi Pelabuhan
“Meski demikian bukan berarti kita tidak peduli pada pengurangan sampah plastik. Karena kita memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur, mencapai 175 KM. Ini yang perlu diwaspadai, jangan sampai Banyuwangi menjadi penyumbang sampah plastik bagi Indoensia,” terangnya dalam siaran pers yang ditrerima Jatimnet.com.
Ia yakin sekaligus berharap, warga bisa mengurangi penggunaan kantong plastik secara bertahap. Karena banyak alternatif penggunaan kantong selain plastik seperti tas kain, keranjang belanja yang bisa dipakai berulang kali.
Namun yang terpenting perlu dibangun mindset warga untuk lebih peduli pada lingkungan.
“Kami berharap adanya kesadaran warga untuk memulai dari diri sendiri dan keluarga. Minimal mengganti kantong plastik dengan kantong yang lebih ramah lingkungan, misalnya membawa tas dari rumah saat belanja," katanya.
BACA JUGA: Supaya Warga Tidak Lagi Membuang Sampah di Sungai
Ia juga mengimbau membiasakan anak-anak membawa tumbler (wadah minum) yang bisa diisi ulang. Aksi ini sangat berarti untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan bagi anak cucu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Husnul Chotimah mengatakan dalam SE Bupati tentang pengurangan pengunaan kantong plastik, ada beberapa imbauan yang dikeluarkan, seperti membatasi penggunaan wadah minum sekali pakai, dan melakukan daur ulang sampah plastik baik secara mandiri atau menunjuk pihak lain yang berkompeten.
“Bupati juga mewajibkan pengusaha retail untuk memasang spanduk imbauan di area usahanya yang mengarah pada pengurangan penggunaan kantong plastik, dan apabila terpaksa, warga diimbau untuk mengunakan tas belanja plastik yang mudah terurai dengan standar SNI,” kata Husnul.
BACA JUGA: Pengunjung KBS Hasilkan Sampah Lima Ton
Surat edaran tersebut, kata Husnul telah disebarkan ke berbagai instansi pemerintah dan perkantoran di Banyuwangi. Imbauan tersebut juga disosialisasikan kepada warga melalui kader-kader PKK tingkat kecamatan hingga desa.
Husnul menambahkan untuk menyosialisasikan secara masif SE ini, pihaknya akan menggelar Creative Recycled pada 16 Juli 2019 mendatang. Berbagai acara akan digelar untuk kampanye pengurangan sampah, terutama sampah plastik.
"Rencananya akan diisi acara yang menarik. Mulai sosialisasi tentang bahaya sampah plastik dan cara pengurangannya, anak-anak juga kami ajak bermain mendesain sampah plastik yang sudah ada. Kampanye ini harus dinulai dari anak kecil, agar ke depan bisa menjadi gaya hidup," terang Husnul.