Logo

Dicurhati Warga Pasuruan Soal Insentif Guru Madin, Ini Jawaban Wakil Ketua DPRD Jatim

Reporter:,Editor:

Jumat, 05 November 2021 08:20 UTC

Dicurhati Warga Pasuruan Soal Insentif Guru Madin, Ini Jawaban Wakil Ketua DPRD Jatim

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad (nomor 3 dari kanan).

JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad mengaku mendapatkan banyak keluhan soal kesejahteraan guru madrasah diniyah (Madin) di Pasuruan. 

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur itu mengungkapkan bahwa guru Madin mengeluh sampai Oktober ini hanya mendapat insentif untuk satu bulan saja.

Sadad menyebut, sepanjang tahun 2020 dan 2021 beban keuangan Pemprov Jawa Timur memang berat. Terutama pada masa puncak pandemi Covid 19.

Pendapatan asli daerah (PAD) turun dan transfer turun. Sementara, fokus belanja penanganan Covid-19 membutuhkan anggaran cukup besar. Kondisi tersebut yang membuat beberapa sektor belanja lain seperti dana insentif madin tersendat. 

Baca Juga: Anggaran Insentif Guru Madin di Jawa Timur Mencapai Rp 200 Miliar

"APBD 2021 hanya mengalokasikan 30 miliar untuk insentif madin. Dana sebesar itu hanya untuk 1 bulan saja. Karena kengototan DPRD Jatim, akhirnya disetujui penambahan anggaran untuk madin menjadi sebesar 167 miliar," ujarnya melalui pesan singkat, Jumat 5 November 2021. 

Sementara itu, Kepala Madin Darul Ulum Dusun Banyuputih Desa Cukurguling Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan, Ustad Salim mengatakan, baru mengalami hal tersebut pada periode ini. "Pada masa wagub Gus Ipul, saya dan guru madin tidak mengalami seperti ini," kata Salim.

Keluhan Salim ini diamini oleh guru madin lainnya, Mahfud. Mereka menyampaikan keluhan tersebut kepada Anwar Sadad, Wakil Ketua DPRD Jatim, di sela-sela resesnya sebagai anggota DPRD Jatim.