Logo

Dianggap Gagal dan Boros, Gus Yani Copot Dirut Perumda Giri Tirta Gresik

Reporter:,Editor:

Selasa, 04 January 2022 12:20 UTC

Dianggap Gagal dan Boros, Gus Yani Copot Dirut Perumda Giri Tirta Gresik

EVALUASI. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (tengah) didampingi Sekda Gresik dan Plt Dirut Perumda Giri Tirta Gresik Gunawan usai rapat evaluasi, Selasa, 4 Januari 2022. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mencopot dan mengganti Direktur dan jajaran Direksi Perumda Giri Tirta Gresik. Direksi dianggap tidak bisa memberikan pelayanan yang maksimal pada pelanggan dan terjadi pemborosan anggaran.

Dalam rapat evaluasi yang dipimpin langsung Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani bersama manajemen baru dengan jajaran kepala cabang dan unit terungkap banyak anggaran yang tidak mengena.

Seperti halnya dana pensiun mantan pejabat dan pengadaan seragam pegawai. Dana pensiun dianggarkan Rp8 miliar dan pengadaan baju seragam Rp600 juta per tahun. Padahal, bertahun-tahun Perumda Giri Tirta berdalih merugi. 

Dengan dalih rugi itu hingga tidak bisa menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD). Gus Yani memastikan menghentikan anggaran yang ada saat ini hingga bisa dibenahi jajaran direksi yang baru.

BACA JUGA: Pelanggan Bertambah, Perumda Giri Tirta Gresik Tambah Suplai Air

“Saya pastikan anggaran di atas kita stop. Mohon maaf kita belum bisa memberikan anggaran tersebut karena kewajiban BUMD adalah untuk memberikan bantuan ke PAD belum dilakukan,” katanya usai evaluasi, Selasa petang, 4 Januari 2022.

Dalam rapat evaluasi, bupati didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman, Plt Dirut Perumda Giri Tirta Gresik Gunawan Setiadji, dan Plt Direktur Umum (Dirum) Perumda Giri Tirta Gresik Widjajani Lestari.

Rapat evaluasi dilakukan di lantai dua kantor Perumda Giri Tirta Gresik dan berlangsung selama tiga jam dan tertutup. Gus Yani berharap jajaran direksi yang baru bisa mengurai permasalahan.

Bupati menyebut anggaran pensiun dan pengadaan baju seragam dihentikan karena kondisi keuangan perusahaan sedang terancam kolaps.

“Penggunaan anggaran harus efisien dan efektif. Harus mengencangkan ikat pinggang. Jika belanja kebutuhan yang urgent untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan diperbolehkan," katanya. 

Bupati memerintahkan seluruh jajaran di Perumda Giri Tirta merubah pola pikir pengadaan, seperti pengadaan yang tidak penting. "Jangan sekali-sekali belanja kalau tidak sesuai kebutuhan," katanya.

Gus Yani mengajak seluruh jajaran PDAM mulai dari cabang dan bagian yang ada di internal PDAM untuk merubah pola pikir bahwa pemerintah hari ini bersusah payah mencari PAD.

Ia mencotohkan mulai merubah  parkir dari tunai menuju nontunai atau cashless. Tujuannya mencari peningkatan PAD dan menghindari kebocoran. Sedangkan di Perumda Giri Tirta malah membuat kerugian. 

BACA JUGA: Anggap Gagal Target, Bupati Gresik Evaluasi Perumda Giri Tirta

"Seharusnya BUMD untung. Tidak ada lagi BUMD rugi. Kalau rugi bubar saja. Kita setengah mati menaikkan pendapatan,” katanya.

Dewan Pengawas pada Perumda Giri Tirta juga mengundurkan diri. "Pengawas dan jajaran Direktur di Perumda Giri Tirta sudah tidak komunikatif. Kita juga ganti Bawasnya," katanya.

Sebagai catatan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengganti total jajaran direksi Perumda Giri Tirta Gresik karena dianggap gagal memenuhi kebutuhan dasar bagi warga masyarakat Gresik sebagai pelanggan.

Selain itu, hasil audit Inspektorat Pemkab Gresik menemukan kejanggalan penggunaan anggaran penyertaan modal Pemkab Gresik senilai Rp25 miliar.

Pencopotan tertuang dalam surat keputusan (SK) Nomor 821.2/708/HK/437.12/2021 tentang pemberhentian Siti Aminatus Zariyah dari Jabatan Dirut Perumda Giri Tirta Gresik. Bupati menunjuk Asisten II Pemkab Gresik Gunawan Setyadi sebagai pelaksana Dirut.