Jumat, 17 September 2021 23:40 UTC
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani usai melakukan evaluasi di kantor Perumda Giri Tirta Gresik. Foto: Humas Pemda.
JATIMNET.COM, Gresik - Banyaknya keluhan masyarakat terkait distribusi air bersih, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melakukan inspeksi ke kantor Peusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Gresik.
Bupati bersama Badan Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Inspektorat, Kabag Hukum. menggelar rapat tertutup selama lebih dari dua jam di kantor Perumda Giri Tirta.
Bupati mengecek sekaligus mengaudit penyertaan modal Perumda Giri Tirta yang bersumber dari APBD tahun 2019 sebesar Rp 25 miliar, sebab dicap gagal memenuhi target kepada masyarakat.
Bupati menyebut, kondisi Perumda Giri Tirta menjadi sorotan masyarakat, dari segi pelayanan hampir setiap hari ada pengaduan, pihaknya duduk bersama mengevaluasi Perumda Giri Tirta.
Baca Juga: Satu Dua Desa di Mojokerto Tidak Teraliri Air PDAM, Warga 'Teriak' Minta Pasokan Air Bersih
"Hasil keputusan kita lakukan dua hal. Yaitu audit, baik audit teknik, audit keuangan. Kami ingin tahu karena ada penyertaan modal tahun 2019 sebesar Rp 25 miliar tidak sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Ini menjadi catatan," kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pada rilis, Sabtu 18 Seprember 2021.
Menurutnya anggaran pernyertaan modal Perumda Giri Tirta tahun 2019 rersebut tidak sesuai perencanaan, Perumda Giri Tirta tidak bisa melaksanakan perencanaan yang harus dilakukan. Bahkan kondisi Perumda Giri Tirta tidak bisa melaksanakan target pendistribusian air bersih.
"Ini menjadi lepas target dari awal berdirinya BUMD Perumda Giri Tirta. Ya jelas evaluasi dari tidak sesuainya perencanaan. Maka Perumda Giri Tirta gagal dalam melaksanakan tugas sebagai BUMD. Kita lakukan audit baik teknik dan keuangan dalam rangka untuk mitigasi kerugian selanjutnya agar tidak terjadi," tegasnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Giri Tirta, Siti Aminatus Zariyah mengatakan dalam pekan ini memang ada kebocoran pipa menyebabkan air tidak keluar, dan kejadiannya beruntun.
Baca Juga: Tidak Dapat Pasokan Air Bersih, Warga Gresik Beli Air Tangki
Sementara untuk Rp 25 miliar masih kita laksanakan dari Balongpanggang ke Kedungrukem, juga ada di booster Giri 1, proses lelang Giri sampai Mayjend Sungkono.
"Sebenarnya kita sesuai perencanaan tapi belum kita laksanakan. Sehingga yang bisa tercover di tahun 2020 yang sudah kita operasionalkan cuman ada di Balongpanggang sampai ke Kedungrukem yang lain masih proses akad lelang," katanya.
"Insyaallah di tahun 2021 anggaran kita habiskan sesuai dengan LO atau rekomendasi dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," tambahnya memungkasi.
